Jumat, 26 Agustus 2011

MENCATAT DAN MENGELOMPOKKAN TRANSAKSI KE PERKIRAAN BUKU BESAR


1. PERKIRAAN ( AKUN )


              Transaksi yang terjadi dalam perusahaan dapat mempengaruhi ( menambah atau mengurangi ) tiap jenis aktiva, kewajiban dan modal pemilik. Pengaruh tersebut telah divisualisasikan dalam konsep Persamaan dasar akuntansi, dari persamaan tersebut dapat terlihat secara jelas bagaimana pengaruh dari tiap transaksi terhadap perubahan Aktiva = Kewajiban + Modal pemilik. Akan tetapi penyusunan laporan keuangan melalui Persamaan dasar akuntansi tidaklah praktis, hal ini disebabkan perusahaan dalam kegiatannya mengalami banyak transaksi, sehingga memerlukan selembar kertas yang amat luas jika disusun dengan menggunakan konsep Persamaan dasar akuntansi. Ditambah lagi Persamaan dasar akuntansi tidak dapat segera memberikan data secara cepat, misal mengenai berapa jumlah pendapatan dan berapa jumlah biaya yang terjadi pada satu periode akuntansi. Dalam konsep Persamaan dasar akuntansi jumlah pendapatan dan besarnya biaya baru dapat diketahui dengan cara mengumpulkan pendapatan atau biaya dari lajur modal, karena pendapatan akan mempengaruhi penambahan modal sedangkan biaya akan mempengaruhi pengurangan modal, cara yang demikian akan memakan waktu yang cukup lama bila jumlah transaksi yang terjadi di dalam perusahaan dalam jumlah yang banyak.
              Agar laporan keuangan dapat disusun dalam waktu yang relatif singkat dan cepat, maka sebaiknya tiap-tiap jenis Aktiva, Kewajiban, Modal pemilik, Pendapatan dan Beban harus dibuat catatan yang terpisah. Misal catatan untuk mencatat penambahan dan pengurangan kas, catatan untuk penambahan dan pengurangan hutang, catatan penambahan dan pengurangan biaya dan lain-lain. Maka catatan-catatan yang digunakan untuk mencatat transaksi yang sejenis tersebut disebut dengan Perkiraan ( Account ). Perkiraan kas digunakan untuk mencatat transaksi yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran kas, Perkiraan pendapatan digunakan untuk mencatat transaksi yang berhubungan dengan pendapatan, begitu seterusnya. Sehingga kumpulan dari seluruh perkiraan-perkiraan yang sifatnya sejenis  disebut sebagai Buku Besar ( Ledger ).
              Perkiraan apa saja yang seharusnya dibuat dan berapa banyakkah perkiraan yang harus kita buat, maka untuk menjawab pertanyaan ini,  kita harus mengetahui unsur ( pos ) yang terdapat di dalam laporan keuangan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan ( PSAK 2002 ) yaitu ; Aktiva, Kewajiban, Modal, Pendapatan dan Beban. Jadi perkiraan yang dibuat adalah perkiraan aktiva, perkiraan kewajiban, perkiraan modal, perkiraan pendapatan, dan perkiraan beban. Sedangkan mengenai berapa banyak perkiraan yang harus kita buat ?, maka semua itu akan sangat tergantung pada banyaknya jenis aktiva, kewajiban, modal, ekuitas, pendapatan dan beban yang tercantum didalam laporan keuangan.  Jadi sebelum anda membuat daftar perkiraan terlebih dulu anda harus menentukan mengenai jenis aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, beban , yang akan dilaporkan dalam laporan keuangan setelah itu baru anda membuat daftar perkiraan.
             Perkiraan aktiva, kewajiban dan modal sering disebut dengan istilah Perkiraan Neraca ( Perkiraan riil ) sedangkan perkiraan pendapatan dan beban sering disebut dengan istilah Perkiraan Laba-rugi  (Perkiraan Nominal ). Dimana pada akhir periode akuntansi Saldo catatan yang terdapat di perkiraan rill akan di laporkan di dalam Neraca, sedangkan Saldo catatan dari perkiraan Laba-rugi /perkiraan Nominal akan dicatat di Laporan Rugi-laba.


2. NOMOR PERKIRAAN

            Nomor perkiraan berguna untuk mengelompokkan perkiraan -perkiraan dan sekaligus sebagai kode  akun agar mudah bagi pengguna / pemakai untuk mencarinya. Nomor perkiraan yang sering dipakai  oleh perusahaan adalah menggunakan sistem nomor ratusan. Perhatikan contoh perkiraan nomor dibawah ini;

100 s/d 199                      AKTIVA                           200/299               KEWAJIBAN
100                                  Kas                                     200/219              Kewajiban lancar
102                                  Piutang usaha                      200                      Utang usaha
103                                  Perlengkapan                      220 s/d 229         Kewajiban jangka panjang
104                                  Inventaris                            220                      Utang Hypotik
105                                  Asuransi dibayar dimuka     300 s/d 399         MODAL
                                                                                  300                      Modal pemilik

120 s/d 139                    Aktiva Tetap                        400 s/d 499         PENDAPATAN    
120                                 Peralatan/Inventaris              400                     Pendapatan kursus
121                                Akumulasi penyusutan peralatan
122                                 Komputer                            500 s/d 599        BEBAN
123                                Akumulasi penyusutan komputer   500             Beban gaji
124                                Gedung                                        501             Beban pemakaian supplai
125                                Akumulasi penyusutan gedung      502             Beban asuransi
126                                Tanah                                          503             dst                
140 s/d 199                   Aktiva tidak berwujud
140                               Hak cipta

Keterangan :
Perkiraan Kas bernomor 100, perkiraan Piutang bernomor 102, antara perkiraan Kas dengan perkiraan Piutang ada satu nomor yakni 101, dimana nomor ini akan disediakan untuk perkiraan Kas di bank dst.


3. BENTUK PERKIRAAN ( FORM ACCOUNT )

               Ada 4 macam bentuk perkiraan yang dikenal yaitu sebagai berikut :

1. Perkiraan T ( T Account )

                 Perkiraan T Account biasanya jarang digunakan dalam kegiatan usaha, karena bentuk ini informasinya dianggap kurang lengkap. Namun jenis perkiraan ini sering digunakan dalam kegiatan belajar karena sangat memudahkan mendemonstrasikan pencatatan dalam perkiraan.

                   Nama perkiraan                              
Debet                      !                Kredit

Contoh ;

                                                       PIUTANG USAHA                                102  
  2010                                                              2010

1/1      Saldo               Rp. 8.000.000,-            15/1                     Rp. 5.000.000,-   
19/1                           Rp.  4.000.000,-            23/1                     Rp. 1.000.000,-
28/1                           Rp.  3.000.000,-


2. Perkiraan Skontro ( 2 kolom )
 
                   Perkiraan bentuk skontro sangat mirip dengan perkiraan bentuk T, hanya saja lajur-lajurnya dipisahkan. Dimana di sebelah kiri terdiri dari ; lajur tanggal, keterangan, referensi, debet, sedangkan disebelah kanan terdiri dari ; lajur tanggal. keterangan, referensi, kredit. Bentuk inipun dianggap masih kurang lengkap karena tidak memuat informasi saldo, sehingga untuk mengetahui berapa jumlah saldo, kita harus terlebih dulu menjumlahkan kolom debet dan kolom kredit, kemudian saldo pada akhir periode dihitung dengan cara kolom debet diselesihkan dengan kolom kredit.

Contoh perkiraan bentuk skontro,

                                                 PIUTANG USAHA                                           102 
Tanggal      Ket      Ref              Debet                  Tanggal     Ket     Ref       Kredit      

2011                                                             2011
Jan       1   Saldo               Rp. 8.000.000,-   Jan     5    Saldo               Rp. 5.000.000,- 
           19                          Rp. 4.000.000,-           23                           Rp. 1.000.000,-


3. Perkiraan lajur rangkap untuk saldo ( 4 kolom )

                    Perkiraan ini sering disebut dengan perkiraan 4 kolom ( four column account ). perkiraan bentuk lajur rangkap untuk saldo terdiri dari : satu lajur tanggal, satu lajur keterangan, satu lajur referensi, satu lajur debet, satu lajur kredit, satu lajur saldo yang terbagi dua yaitu saldo debet dan saldo kredit. Perkiraan bentuk ini banyak digunakan dalam kegiatan pencatatan transaksi di perusahaan karena bentuk ini informasinya lebih lengkap dibandingkan dengan perkiraan bentuk skontro.

Dibawah ini contoh perkiraan bentuk 4 kolom

                                                      PIUTANG USAHA                                            102  
Tanggal        Ket      Ref     Debet                Kredit                                    Saldo                    
                                                                                                     Debet               Kredit   
2011
Jan       1     Saldo             Rp.8.000.000,-  Rp.   -                  Rp.8.000.000,- Rp.    -
          15                           Rp.         -          Rp.5.000.000,-    Rp.3.000.000,- Rp.    -
          19                           Rp.4.000.000,-  Rp.   -                  Rp.7.000.000,- Rp.    -


4. Perkiraan lajur Tunggal untuk Saldo ( 3 kolom )

                      Perkiraan lajur tunggal untuk saldo sering juga disebut dengan perkiraan 3 kolom ( three column account ). Perkiraan bentuk lajur tunggal untuk saldo sama dengan perkiraan bentuk lajur rangkap untuk saldo, tetapi lajur saldonya tidak terbagi dua. Untuk menjelaskan apakah angka yang terletak di lajur saldo debet atau kredit maka sebelum lajur saldo biasanya terdapat kolom lajur debet/kredit, dimana anda cukup menuliskan di kolom tersebut dengan D/K ( dimana huruf D = debet, K= kredit ). Bentuk ini juga banyak digunakan dalam kegiatan pencatatan transaksi perusahaan.

contoh bentuk perkiraan lajur tunggal untuk saldo ( perkiraan 3 kolom ) ,

                                                           PIUTANG USAHA                                      102    
Tanggal          Ket          Ref       Debet                 Kredit                 D/K      Saldo               
2011
Jan        1      Saldo                    Rp.8.000.000,-  Rp.   -                 D          Rp.8.000.000,-
           15                                   Rp.      -             Rp.5.000.000,-   D          Rp.3.000.000,-
           19                                   Rp.4.000.000,-  Rp.   -                 D          Rp.7.000.000,-


4. PERATURAN MENDEBET DAN MENGKREDIT PERKIRAAN

    Perkiraan dapat dikelompokkan kedalam 2 kelompok yaitu sebagai berikut ;

1. Perkiraan Riil ( Real Account ) atau Perkiraan Neraca ( Balance account ).

                 adalah perkiraan yang mana saldonya pada akhir periode akan dilaporkan dalam laporan Neraca.Yang tergolong perkiraan riil antara lain; perkiraan aktiva, perkiraan kewajiban, perkiraan modal.

2. Perkiraan Nominal ( Nominal account ) atau Perkiraan rugi-laba ( Income account ).

               adalah perkiraan yang mana saldonya pada akhir periode akan dilaporkan dalam laporan rugi-laba. Yang tergolong dalam perkiraan nominal antara lain; perkiraan pendapatan dan perkiraan beban.


Peraturan umum cara Mendebet dan Mengkredit perkiraan sebagai berikut :

1. Debet artinya :
  • Penambahan Aktiva
  • Pengurangan Kewajiban
  • Pengurangan Modal
2. Kredit artinya :
  • Pengurangan Aktiva
  • Penambahan Kewajiban
  • Penambahan Modal
               Peraturan mendebet dan mengkredit bila dihubungkan dengan perkiraan Neraca akan nampak seperti dibawah ini :
  1. Perkiraan Aktiva bertambah di debet dan berkurang di kredit
  2. Perkiraan Kewajiban bertambah dikredit dan berkurang di debet
  3. Perkiraan Modal bertambah di kredit dan berkurang di debet
                    Dalam bagan sebuah perkiraan peraturan Mendebet dan Mengkredit tersebut dapat terlihat seperti berikut ini :

                                      Perkiraan aktiva                                      
Debet                                                         Kredit
Mencatat Penambahan                               Mencatat pengurangan

                                    Perkiraan Kewajiban                                  
Debet                                                         Kredit
Mencatat Pengurangan                               Mencatat penambahan

                                    Perkiraan Modal                                          
Debet                                                        Kredit
Mencatat pengurangan                               Mencatat penambahan


                       Dalam perusahaan Perseorangan pemilik setiap waktu dapat mengambil uang dari perusahaan untuk keperluan pribadinya ( Prive ), pengambilan uang ini akan mengakibatkan berkurangnya modal pemilik. Oleh karena itu prive akan dicatat di debet dalam perkiraan prive ( drawing account ) yang biasanya diikuti nama pemiliknya. Jadi debet perkiraan prive berarti berkurangnya modal dan dapat berarti pula bertambahnya prive , kemudian pada akhir periode saldo perkiraan prive dipindahkan ke perkiraan modal. Sedangkan dalam perusahaan Perseroan terbatas ( PT ), laba akan dibagi kepada para pemegang saham ( biasanya disebut deviden ) . Deviden ini akan mengakibatkan berkurangnya modal pemegang saham. oleh sebab itu deviden dicatat debet dalam perkiraan deviden. Jadi debet perkiraan deviden berarti berkurangnya modal pemegang saham dan dapat berarti pula bertambahnya deviden pada rekening deviden. Dimana pada akhir periode saldo perkiraan deviden akan dipindahkan ke perkiraan laba yang ditahan ( retained earning account ).
 
Dibawah ini contoh cara pencatatan transaksi ke dalam perkiraan Neraca :
  1. Pada tanggal 1 Januari Dimas mendirikan servis Kulkas dengan menginvestasikan uangnya sebesar Rp. 70.000.000,-
                           KAS                                                     Modal-Dimas                    
1-1       Rp. 70.000.000,-!  Rp.   -                Rp. -            ! 1-4    Rp. 70.000.000,-

    2. Pada tanggal 7 Januari Dimas mengambil uang dari perusahaan sebesar Rp. 400.000,- untuk keperluan 
         pribadinya.

                                   KAS                                                PRIVE-DIMAS                  
1-1      Rp. 70.000.000,- ! 7-1    Rp.400.000,-     7-1    Rp. 400.000,-  !    Rp.    -

    3. Pada tanggal 9 Januari Servis Kulkas-Dimas membeli peralatan sebesar Rp.60.000.000,-dimana jumlah
        tersebut dibayar per Kas sebesar Rp. 40.000.000,- sedangkan sisanya dibayar bulan depan.

                                      KAS                                                   PERALATAN                   
1-1   Rp. 70.000.000,-   7-1   Rp.     400.000,-      7-1     Rp. 60.000.000,-  !   Rp.    -
                                      9-1   Rp.40.000.000,- 

          HUTANG USAHA                   
Rp.  -     !       7-1     Rp. 20.000.000,-


                      Apabila perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas ( PT ), maka setoran modal dari pemegang saham akan dicatat dalam perkiraan modal saham, sedangkan pembayaran deviden akan dicatat dalam perkiraan Deviden.

Contoh :
  1. Pada tanggal 1 Januari Servis kulkas-Dimas menerima setoran modal dari pemegang saham sebesar Rp.   70.000.000,- 
          Transaksi ini dicatat dalam bentuk rekening T sebagai berikut :

                             KAS                                            MODAL SAHAM                    
1-1    Rp. 70.000.000,-   !   Rp.   -               Rp. -           ! 1-1     Rp. 70.000.000,-

      2. Pada tanggal 9 Januari Servis Kulkas-Dimas membayar deviden kepada para pemegang saham 
          sebesar Rp. 400.000,-

                                   KAS                                                      DEVIDEN                    
1-1    Rp. 70.000.000,-   !  9-1   Rp. 400.000,-       9-1     Rp. 400.000,-   !    Rp.   -


Peraturan Mendebet dan Mengkredit bila dihubungkan dengan perkiraan Nominal dapat dilihat sebagai berikut :
  1. Pendapatan menambah modal pemilik, oleh sebab itu pendapatan dicatat dikredit dalam perkiraan pendapatan. Kredit perkiraan pendapatan berarti bertambahnya modal pemilik dan bertambahnya pendapatan  
  2. Beban mengurangi modal , oleh sebab itu beban dicatat didebet dalam perkiraan beban. Debet perkiraan beban berarti berkurangnya modal pemilik dan bertambahnya beban.
Peraturan mendebet dan mengkredit untuk perkiraan nominal dapat dilihat pada ilustrasi berikut ini :

                            Perkiraan Pendapatan                        
Debet                                       Kredit
Mencatat pengurangan             Mencatat penambahan

                            Perkiraan Beban                               
Debet                                  Kredit
Mencatat penambahan         Mencatat pengurangan

Contoh :
  1. Pada tanggal 11 April Servis Kulkas-Dimas menerima pendapatan servis sebesar Rp. 250.000,-
  2. Pada tanggal 15 April Servis Kulkas-Dimas  membayar iklan sebesar Rp. 150.000,-
                                KAS                                                      PENDAPATAN SERVIS    
11-4   Rp. 250.000,-    !  15-4     Rp. 150.000,-          Rp.  -     !   11-4    Rp. 250.000,-

                 BEBAN IKLAN                             
15-4    Rp. 150.000,-   !     Rp.  -


5. PERKIRAAN SALDO NORMAL

              Jumlah penambahan dalam suatu perkiraan, biasanya sama atau lebih besar dari jumlah pengurangnya, sehingga Saldo Normal tiap perkiraan adalah posistif bukan negatif. Misalkan jumlah debet   ( penambahan ) perkiraan aktiva biasanya sama atau lebih besar dari jumlah kredit ( pengurangnya ). 

Dibawah ini diberikan peraturan mendebet dan mengkredit serta Saldo Normal dari perkiraan riil dan perkiraan nominal.


NAMA PERKIRAAN                       BERTAMBAH   BERKURANG   SALDO NORMAL

1. Perkiraan Riil ( Perkiraan Neraca ) :

    1. Aktiva                                                  Debet                  Kredit                       Debet
    2. Kewajiban                                            Kredit                 Debet                       Kredit
    3. Modal pemilik/saham :                          Kredit                  Debet                       Kredit
        - Prive                                                 Debet                  Kredit                       Debet
        - Deviden                                            Debet                  Kredit                       Debet
        - Laba ditahan                                    Kredit                 Debet                        Kredit

2. Perkiraan Nominal ( Perkiraan rugi-laba ) :

    1. Pendapatan                                            Kredit                 Debet                      Kredit
    2. Beban                                                    Debet                 Kredit                      Debet



Kamis, 18 Agustus 2011

KONSEP DASAR DAN KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN



1. TUJUAN AKUNTANSI KEUANGAN DAN LAPORAN KEUANGAN.

               Pada dasarnya akuntansi keuangan dan laporan keuangan dimaksudkan untuk menyediakan informasi keuangan mengenai suatu badan usaha yang akan dipergunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan didalam pengambilan suatu keputusan ekonomi.

1.1. Tujuan umum

      Tujuan umum laporan keuangan dapat dinyatakan sebagai berikut :
  1. untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal perusahaan.
  2. untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva netto ( aktiva dikurangi kewajiban ) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh pendapatan.
  3. untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan didalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba
  4. untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan , seperti informasi mengenai aktivitas pembiyayaan dan investasi 
  5. untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut oleh perusahaan.
1.2. Tujuan Kualitatif

       Informasi keuangan akan bermanfaat bila dipenuhi ketujuah kualitas berikut :
  1. Relevan
             Relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya. Bila informasi tidak
    relevan  untuk keperluan pengambilan keputusan , informasi demikian tidak akan ada gunanya, betapun kualitas lainnya terpenuhi. Sehubungan dengan tujuan relavansi, seyogyanya dipilih metode pengukuran dan pelaporan akuntansi keuangan yang akan membantu sejauh mungkin para pemakai dalam pengambilan berbagai keputusan yang memerlukan penggunaan data akuntansi keuangan. Dalam mempertimbangkan relevansi suatu informasi yang bertujuan umum ( general purpose information ), perhatian difokuskan pada umum pemakai, dan bukan pada kebutuhan khusus pihak tertentu, dengan demikian suatu informasi mungkin mempunyai tingkat relevansi yang tinggi untuk kegunaan khususan tertentu, sementara kecil sekali relevansinya bagi kegunaan yang lain.
      2.  Dapat dimengerti
           Informasi harus dapat dimengerti oleh para pemakainya, dan dinyatakan dalam bentuk dan dengan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian para pemakai. Dalam hal ini, dari pihak pemakai juga diharapkan adanya pengertian/pengetahuan mengenai aktivitas ekonomi perusahaan, proses akuntansi keuangan , serta istilah-istilah teknis yang digunakan dalam laporan keuangan.

      3.  Daya Uji ( verifiability )
           Pengukuran tidak sepenuhnya lepas dari pertimbangan dan pendapat yang subjektif. Hal ini berhubungan dengan keterlibatan manusia di dalam proses pengukuran dan penyajian informasi, sehingga proses tersebut tidak lagi berlandaskan pada realitas objektif semata. dengan demikian untuk meningkatkan manfaatnya, informasi harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen dengan menggunakan methode pengukuran yang sama.

      4. Netral
          Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pamakai , dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak saja , sementara hal tersebut akan merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan yang berlawanan.

     5. Tepat waktu
         Informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut.

    6. Daya banding ( comparability )
        Informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna bila dapat diperbandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya dari perusahaan yang sama, maupun dengan laporan keuangan perusahaan-perusahaan lainnya pada periode yang sama. Adanya pelbagai alternatif prakteka akuntansi dewasa ini menyulitkan tercapainya daya banding antar perusahaan, dalam pada itu penekanan harus dilakukan pada tercapainya daya banding antar periode dalam suatu perusahaan yaitu dengan menetapkan metode akuntansi yang sama dari tahun ke tahun , atau yang lebih dikenal dengan prinsip konsistensi. Namun hal ini tidak berarti bahwa perusahaan tidak boleh mengubah metode akuntansi yang selama ini dianutnya. Perusahaan tetap diperkenankan melakukan perubahan atas metode.prinsip yang dianut, bila prinsip yang baru tersebut dianggap lebih baik. Selanjutnya sifat dan pengaruh serta alasan dilakukannya perubahan harus diungkapkan dalam laporan keuangan periode tercapainya perubahan.

      7. Lengkap
          Informasi akuntansi yang lengkap meliputi semua data akuntansi keuangan yang dapat memenuhi secukupnya enam tujuan kualitatif diatas, dapat juga diartikan sebagai pemenuhan standar pengungkapan yang memadai dalam pelaporan keuangan. standar ini tidak hanya menghendaki pengungkapan seluruh fakta keuangan yang penting, melainkan juga penyajian fakta tersebut sedemikian rupa sehingga tidak akan menyesatkan pembacanya. Untuk itu maka harus terdapat klasifikasi, susunan, serta istilah yang layak dalam laporan keuangan. demikian pula, semua fakta atau informasi tambahan yang dapat mempengaruhi prilaku dalam pengambilan keputusan, harus diungkapkan dengan jelas.

2. KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI ( SAK )

   2.1. Kesatuan akuntansi

         Informasi akuntansi mempunyai hubungan dengan kesatuan atau entitas yang membatasi ruang lingkup kepentingan. Dalam akuntansi keuangan, perusahaan dianggap sebagai kesatuan ekonomi yang terpisah dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan sumber-sumber perusahaan. Adanya pemisahan ini merupakan faktor utama yang dijadikan pertimbangan untuk membebankan pada kesatuan ekonomi tersebut kewajiban untuk mempertanggung jawabkan keuangan perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam hal ini batas entitas akuntansi tidak perlu harus sama dengan batas hukumnya. Sebagai contoh, perusahaan induk dan perusahaan anak merupakan entitas hukum tersendiri, tetapi penggabungan akitifitas perusahaan-perusahaan tersebut untuk tujuan akuntansi dan pelaporan tidaklah merupakan penyimpangan dari konsep entitas ekonomi. demikian pula , suatu departemen atau devisi dalam suatu perusahaan dapat dipandang sebagai entitas tersendiri , namun biasanya laporan yang dikeluarkan oleh unit tersebut hanya merupakan dasar  untuk mengevaluasi prestasi masing-masing unit dan merupakan bagian dari laporan keuangan perusahaan yang lengkap.

      2.2. Kesinambungan

            Suatu entitas ekonomi diasumsikan akan terus melanjutkan usahanya dan tidak akan dibubarkan, kecuali bila ada bukti sebaliknya. Asumsi ini memberikan dukungan yang kuat untuk penyajian aktiva berdasarkan harga perolehan nya dan bukan atas dasar nilai kontan aktiva tersebut atau nilai yang dapat direalisasi pada saat dilikuidasi. Contoh, yang jelas dari dianutnya konsep kesinambungan ini adalah dalam pelaporan aktiva tetap , aktiva dicatat menurut harga perolehannya dan disusutkan dengan cara yang sistematis tanpa adanya petunjuk mengenai nilai yang dapat direalisasikan pada saat pelaporan.

     2.3. Periode akuntansi

            Suatu gambaran yang lengkap dan tepat mengenai tingkat kesuksesan suatu perusahaan hanya dapat diketahui pada saat perusahaan tersebut menggantikan usahanya dan mencairkan seluruh hartanya menjadi kas, akan tetapi banyak keputusan yang bertalian dengan perusahaan yang harus diambil oleh pimpinan maupun pihak lainnya selama berlangsungnya kegiatan perusahaan. Pengambilan keputusan tersebut tidak dapat menunggu sampai saat operasi perusahaan dihentikan , karenanya aktivitas ekonomi perusahaan dipecah ke dalam periode-periode, dan dengan penyajian laporan keuangan secara periodik diharapkan hal tersebut akan membantu pihak yang berkepentingan di dalam pengambilan keputusan.

   2.4. Pengukuran dalam nilai uang

          Mengingat peranan khusus unit moneter sebagai alat pengukur/pertukaran didalam perekonomian. Akuntansi keuangan menggunakan uang sebagai denominator umum dalam pengukuran aktiva dan kewajiban perusahaan beserta perubahannya. Namun hal tersebut tidak berarti bahwa informasi non-moneter tidak tercakup dalam sistem akuntansi perusahaan, informasi ini juga diikutsertakan, tetapi informasi utama pada laporan keuangan diukur dalam nilai uang agar memberikan dasar penafsiran yang universal bagi pembaca laporan keuangan. Di dalam akuntansi konvensional, daya beli uang ( dalam hal ini rupiah ) di asumsikan tidak berubah. Dalam periode dimana terjadi fluktuasi yang besar dalam niai rupiah, harus diperhatikan bahwa bahwa informasi akuntansi yang tidak sensitif terhadap perubahan dalam nilai uang menjadi kurang relevan untuk berbagai tujuan pengambilan keputusan.

     2.5. Harga pertukaran

          Transaksi keuangan harus dicatat sebesar " Harga Pertukaran " yaitu jumlah uang yang harus diterima atau dibayarkan untuk transaksi tersebut. Akuntansi mengasumsikan bahwa harga yang disetujui pada saat terjadinya suatu transaksi pertukaran ditentukan secara objektif oleh pihak-pihak yang tersangkut serta didukung oleh bukti-bukti yang dapat diperiksa kelayakannya oleh pihak yang bebas, dan karenanya merupakan dasar yang paling tepat untuk pencatatan akuntansi. Namun dengan dianutnya konsep ini tidak berarti bahwa seluruh aktiva yang diperoleh harus tetap menunjukkan jumlah harga semula selama jangka waktu hidup perusahaan. Sejalan dengan berlalunya waktu, harga aktiva yang tercantum dalam laporan keuangan mengalami perubahan , baik karena pengalokasian harga perolehan aktiva yang bersangkutan sepanjang masa manfaatnya, maupun disebabkan oleh aktifitas tertentu perusahaan dalam rangka memperoleh pendapatan.

      2.6. Penetapan beban dan pendapatan
              Penentuan laba periodik dan posisi keuangan dilakukan berdasarkan Metode acrual yaitu dikaitkan dengan pengukuran aktiva dan kewajiban serta perubahannya pada saat terjadinya, bukan hanya sekedar pencatatan penerimaan dan pengeluaran uang. penentuan laba periodik , pada dasarnya menyangkut dua masalah yaitu, pengakuan pendapatan selama periode dan penentuan beban yang terjadi sehubungan dengan usaha untuk menghasilkan pendapatan tersebut. Pendapatan dihitung sesuai dengan prinsip realisasi yaitu, pada saat transaksi pertukaran telah terjadi. Pembebanan biaya sedapat mungkin dihubungkan dengan pendapatan dan dilaporkan dalam periode diakuinya pendapatan, namun untuk biaya tertentu meskipun tidak dapat dihubungkan dengan pendapatan, pelaporan dilakukan dalam periode terjadinya beban, karena beban tersebut memberikan manfaat untuk periode berjalan atau tidak memberikan manfaat lagi untuk masa mendatang.

3. SIFAT DAN KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN
  • Laporan keuangan bersifat Historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat.karenanya laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.
  • Laporan keuangan keuangan bersifat umum, dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu saja.
  • Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan
  • Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material, demikian pula penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap kelayakan laporan keuangan
  • Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidak pastian, bila terdapat beberap kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos , maka lazimnya dipilih alternatif  yang  menghasilkan laba bersih atau nialai aktiva yang paling kecil.
  • Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa/transaksi dari pada wujud hukumnya ( formalitas )
  • Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis, dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan.
  • Adanya pelbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar perusahaan.
  • Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan umumnya diabaikan.
   
4. PRINSIP LAPORAN KEUANGAN

       Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan Prinsip Akuntansi Indonesia   

Ps.1. Pengertian laporan keuangan
  • Laporan keuangan meliputi  : neraca, perhitungan rugi-laba, laporan perubahan posisi keuangan, dan catatan atas laporan keuangan.
  • Untuk lebih dapat menggambarkan secara jelas sifat dan perkembangan perubahan yang dialami perusahaan dari waktu ke waktu , sangat dianjurkan agar perusahaan menyusun laporan keuangan komparatif, setidaknya untuk dua tahun terakhir
Ps.2.  Neraca
  • Neraca harus disusun secara sistematis sehingga dapat memberikan gambaran mengenai posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu.
  • Komponen-komponen neraca dapat digolongkan sebagai berikut  :
               AKTIVA :
                             -  Aktiva lancar
                             -  Investasi ( penyertaan )
                             - Aktiva tetap
                             - Aktiva yang tidak berwujud
                             - Aktiva lain-lain

               KEWAJIBAN :
                            - Kewajiban lancar
                            - Kewajiban jangka panjang
                            - Kewajiban lain-lain

               MODAL :
                            - Modal saham
                            - Agio saham ( premi )
                            - Laba ditahan
  • Penyajian diatas merupakan pencerminan dari klasifikasi lazim pos neraca sebagai berikut :
                         - Aktiva diklasifikasikan menurut urutan likuiditas
                         - Kewajiban diklasifikasikan menurut urutan jatuh tempo
                         - Modal di klasifikasikan berdasarkan sifat kekekalan
  • Perkiraan lawan ( offset/contra account ) atas pos neraca tertentu disajikan sebagai unsur pengurang atas pos neraca yang bersangkutan. Sebagai contoh : " penyisihan piutang yang diragukan " disajikan sebagai pengurang terhadap jumlah piutang dagang /usaha , "akumulasi penyusutan aktiva tetap " disajikan sebagai pengurang terhadap jumlah aktiva tetap , demikian pula  " diskonto hutang obligasi " akan disajikan pada kelompok kewajiaban sebagai pengurang terhadap pos " hutang obligasi " kecuali untuk perkiraan lawan antara lain seperti tersebut diatas, pos aktiva dan kewajiban masing-masing lazimnya disajikan tersendiri dan tidak dikurangkan satu  sama lain pada neraca.
Ps.3.  Perhitungan rugi-laba dan laba yang ditahan
  • Perhitungan rugi-laba harus disusun sedemikian rupa agar dapat memberikan gambaran mengenai hasil usaha perusahaan dalam periode tertentu
  • Cara penyajian rugi-laba adalah sebagai berikut :
                    1. Harus memuat secara terperinci unsur-unsur pendapatan dan beban
                    2. Seyogyanya disusun dalam bentuk urutan ke bawah ( stafel )
                    3. Harus dipisahkan antara hasil dari bidang usaha lain serta pos luar biasa
  •  Komponen-komponen perhitungan rugi-laba adalah sebagai berikut :
                                 - Penjualan
                                 - Harga Pokok Penjualan
                                 - LABA BRUTTO
                                 - Beban usaha
                                 - LABA USAHA
                                 - Pendapatan dan beban lain-lain
                                 - LABA SEBELUM POS LUAR BIASA
                                 - Pos luar biasa
                                 - Pengaruh kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi
                                 - LABA SEBELUM PAJAK
                                 - Pajak penghasilan
                                 - LABA BERSIH
  • Laba bersih mencerminkan semua pos rugi dan laba selama suatu periode , kecuali koreksi masa lalu. Koreksi masa lalu disajikan sebagai penyesuaian atas saldo awal laba yang ditahan
  • Sebagai pelengkap perhituangan rugi-laba, seyogyanya disusun laporan perubahan laba yang ditahan Cara penyajian aporan ini dapat juga digabungkan dengan perhitungan laba-rugi, sehingga dengan demikian dapat ditunjukkan sekaligus laba periode tertentu berikut modifikasi terjhadap laba yang ditahan. Namun patut diperhatikan agar tetap dilakukan pemisahan antara beban dan kredit pada perhitungan rugi-laba dengan beban dan kredit pada laba yang ditahan.
Ps.4. Laporan perubahan posisi keuangan
  • Tujuan penyusunan laporan perubahan posisi keuangan adalah :
             1. untuk mengikhtisarkan aktivitas pembiyayaan dan investasi suatu perusahaan, termasuk seberapa
                 jauh perusahaan tersebut telah menghasilkan dana dari usaha selama periode yang bersangkutan.

            2. untuk melengkapi pengungkapan mengenai perubahan dalam posisi laporan keuangan selama
                periode tertentu.
  • Dana dapat di interpretasikan sebagai kas atau ekuivalennya, dapat juga diartikan sebagai modal kerja netto yaitu aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar
  • Laporan ini harus menunjukkan semua aspek penting dari aktivitas pembiyayaan dan investasi , tanpamemandang apakah transaksi tersebut berpengaruh langsung pada kas atau unsur-unsur modal kerja lainnya. Contoh; transaksi yang tidak mempengaruhi kas/modal kerja secara langsung, tetapi tetap harus ditunjukkan dalam laporan dalam laporan perubahan posisi keuangan antara lain :
                          - Pembelian aktiva tetap dengan mengeluarkan saham
                          - Konversi hutang jangka panjang menjadi modal saham
       
Ps.5. Catatan atas laporan keuangan

              Ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting yang dianut perusahaan harus disajikan tersendiri sebelum catatan atas laporan keuangan atau sebagai bagian dari catatan atas laporan keuangan. Ikhtisar tersebut memuat penjelasan mengenai kebijakan-kebijakan akuntansi yang mempengaruhi posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan seperti ; metode penyusutan aktiva tetap, amortisasi, penilaian persediaan, penjabaran mata uang asing dan penetapan laba dalam kontark pembangunan jangka panjang.
 
 MACAM-MACAM LAPORAN KEUANGAN :

1. Laporan rugi-laba ( Income Statement )
 
            adalah suatu laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai seluruh hasil operasi ( pendapatan )    dan beban yang dikeluarkan ( beban usaha ) selama suatu peiode tertentu. Biasanya laporan rugi-laba berbentuk Staffel / Laporan yaitu : kelompok pendapatan dicatat paling atas dan kelompok beban usaha dicatat dibawahnya kemudian diiukuti dengan laba atau rugi operasinal.

                                          PT. GONTA GANTI
                                      LAPORAN RUGI-LABA
                                   1 Januari - 31 Desember 2010                                        
Pendapatan :

     - Pendapatan.......                 Rp. ............
     - Pendapatan.......                 Rp..............
                  Jumlah pendapatan                                                 Rp. ...................
Beban usaha :
      - Beban....                          Rp...........
      - Beban......                        Rp...........
                  Jumlah beban usaha                                              Rp........................
                         laba ( rugi )                                                    Rp..........................
 

2. Laporan Perubahan Modal ( Statement of owner's Equity )

                Laporan perubahan modal adalah suatu laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan modal suatu perusahaan yang terjadi selama periode tertentu.
Bentuk laporan perubahan modal sebagai berikut :

                                         PT. GONTA GANTI
                                LAPORAN PERUBAHAN MODAL
                                   1 Januari - 31 Desember 2010                                      
Modal awal                                                                           Rp................

Ditambah :
         - Tambahan Investasi    Rp..........
         - Laba-rugi                   Rp...........
                                                                  Rp..........(+)                                   
Dikurangi :
        - Pengambilan prive                            Rp...........(-)
                     Penambahan/pengurangan modal                          Rp...................
                                    Modal akhir                                          Rp..................

3. Neraca ( Balance sheet )

           Neraca adalah suatu laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai keadaan harta, kewajiban, dan modal suatu perusahaan pada suatu periode tertentu.

Neraca dapat berbentuk skontro dan staffel

a. Bentuk Akun ( T ), dimana kelompok harta dicatat disisi kiri sedangkan kelompok utang dan modal
    dicatat  disebelah kanan

                                                            PT. ABC
                                                             Neraca
                                              Per 31 Desember 2010                                
Harta                              Rp.............                 Utang             Rp...............
 Jumlah harta                   ___________            Modal            Rp...............
                                       Rp................                                   Rp..............


b. Bentuk Stafel,  dimana kelompok harta akan dicatat paling atas kemudian diikuti hutang dan modal

                                                           PT. ABC
                                                             Neraca
                                              Per 31 Desember 2010                                
Harta :
      .............................Rp.............
     ..............................Rp............
                                                                                           Rp............
Utang :
     .............................Rp...........
    ..............................Rp...........
                                                                                           Rp.............
Modal :
                                                                                           Rp.............
                                                                                           Rp............

Selasa, 16 Agustus 2011

PERSAMAAN AKUNTANSI ( ACCOUNTING EQUATION )

              Persamaan akuntansi pada prinsipnya merupakan kesamaan antara jumlah harta (asset ) dengan hak terhadap harta tersebut ( equity ). Hak terhadap harta(equity) terbagi menjadi  ; 
a. hak dari pihak luar perusahaan yang diwujudkan berupa utang (liability) dan 
b. hak dari pemilik yang di wujudkan berupa hak milik ( owner's equity ).
            Oleh karena persamaan akuntansi merupakan kesamaan antara jumlah harta (asset ) dengan jumlah kewajiban ( liability ) serta hak pemilik, maka secara matematis persamaan akuntansi dapat di formulasikan sebagai berikut :

                      Assets  =  Liability + Owner's Equity

  • Harta ( Assets ) merupakan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan yang akan memberikan manfaat ekonomis pada perusahaan dimasa yang akan datang seperti ; kas, (cash ) piutang usaha (account receivable), piutang wesel ( notes receivable ), perlengkapan ( supplies ), beban dibayar dimuka ( prepaid expense ), tanah ( land ), gedung ( building ), peralatan ( equipment ), dan mesin ( machinary ).
  • Hutang ( Liability ) merupakan hak  ( klaim ) terhadap harta dari pihak selain pemilik. Seperti, utang usaha ( account payable ), utang wesel ( notes payable ), utang gaji ( salary payable ), utang bunga ( interest payable ), utang sewa ( rent payable ), utang pajak ( tax payable ), utang obligasi ( bonds payable ) dan utang sewa guna usaha ( lease obligation ).
  • Modal ( Owner's Equity ) merupakan sisa hak terhadap harta (sumber daya ) suatu perusahaan setelah dikurangi dengan hak pihak ketiga ( liability ). Owner's equity akan banyak dipengaruhi oleh unsur-unsur dibawah ini sebagai berikut :

 1. Pendapatan-pendapatan ( Revenues )

               Pendapatan merupakan kenaikan harta perusahaan yang disebabkan oleh adanya transaksi dengan pihak ketiga.misal, penjualan ( sales ), pendapatan sewa ( rent revenue ), pendapatan deviden ( deviden revenue ), pendapatan komisi ( commission revenue ). Bertambahnya pendapatan ini secara langsung akan mempengaruhi terhadap bertambahnya modal ( Owner's equity ).

2. Beban-beban ( Expense )

               Beban merupakan penurunan owner's equity yang disebabkan oleh terjadinya aktifitas dalam rangka untuk memperoleh pendapatan misal, beban gaji ( salary expense ), beban sewa ( rent expense ), beban perlengkapan ( supplies expense ), beban iklan ( advertising expense ), beban penunjang ( utility expense ), beban penyusutan ( depreciation expense ). Bertambahnya beban ini akan mengakibatkan berkurangnya jumlah modal ( owner's equity ).

 3. Investasi ( Investment )

               Investasi merupakan penyerahan harta ( cash atau non cash ) oleh pemilik kepada perusahaan dalam rangka untuk mengembangkan usahanya.. Adanya investasi ini akan mengakibatkan bertambahnya jumlah modal pemilik,

4. Pengambilan uang untuk keperluan pribadi ( Drawing/Prive/ Withdrawal )

                Prive merupakan pengambilan harta perusahaan baik berupa kas maupun non kas untuk keperluan pribadi pemilik. Adanya prive ini akan mengakibatkan berkurangnya owner's equity.

Pengaruh transaksi keuangan terhadap persamaan akuntansi :

                Persamaan akuntansi menunjukkan posisi keuangan perusahaan. Transaksiyang terjadi dalam perusahaan dapat mempengaruhi posisi keuangan perusahaan, Pengaruh transaksi dapat berupa penambahan atau pengurangan beberapa komponen persamaan akuntansi. Perubahan komponen persamaan akuntansi dapat dikelompokkan sebagai berikut  :
a. Perubahan aktiva diikuti dengan perubahan aktiva lain dalam jumlah yang sama
b. Perubahan aktiva diikuti dengan perubahan kewajiban atau sebaliknya dalam jumlah yang sama
c. Perubahan aktiva diikuti dengan perubahan ekuitas dalam jumlah yang sama
d. Perubahan aktiva diikuti dengan perubahan utang dan ekuitas dalam jumlah yang sama


Pencatatan transaksi keuangan ke dalam persamaan akuntansi.

Contoh Soal :

Berikut ini adalah transaksi yang berkaitan dengan usaha yang didirikan oleh Tn. Anton yang bergerak dalam bidang reparasi komputer dengan nama Anton repair. Adapun transaksi yang terjadi selama satu bulan adalah sebagai berikut :

02/01     Tn. Anton menginvestasikan modalnya ke usahanya sebagai modal sebesar Rp. 10.000.000,- ke bank untuk pembukuan/penderian
05/01     Dibeli secara tunai gedung seharga Rp. 2.000.000,-
10/01     Memperoleh pendapatan jasa atas reparasi komputer sebesar Rp. 5.000.000,- baru membayar Rp. 3.000.000,- sisanya dibayar kemudian
15/01     Membayar gaji karyawan untuk dua minggu sebesar Rp. 2.000.000,-
25/01     Dilakukan reparasi komputer senilai Rp. 4.000.000,- tetapi belum dibayar
31/01     Membayar beban iklan untuk satu bulan Rp. 500.000,-
31/01     Diambil untuk kepentingan pribadi sebesar Rp. 1.000.000,-
31/01     Terdapat gaji yang belum dibayar sampai dengan akhir bulan sebesar Rp. 2.000.000,-

Diminta :

1. Buatlah persamaan dasar akuntansi
2. Buatlah laporan laba rugi, laporan perubahan modal, neraca


Jawab :

 1. Persamaan dasar akuntansi


                                                         Anton Repair
                                               Persamaan dasar Akuntansi
                                           ( dalam ribuan rupiah )

Tanggal     Kas         Piutang       Gedung    = Utang    Modal-Anton     Keterangan     
                                usaha                             usaha                                                            
02/01       10.000          -               -                  -           10.000           Investasi
05/01       (2.000)         -              2.000            -                                                     
Saldo        8.000           -              2.000           -            10.000
10/01        3.000          2.000        -                  -              5.000           Pendpt.jasa
Saldo       11.000         2.000       2.000            -           15.000
15/01       ( 2.000)          -             -                  -            (2.000)          Beban. gaji
Saldo         9.000         2.000       2.000            -            13.000
25/01         -                4.000         -                 -              4.000           Pendpt.Jasa
Saldo         9.000         6.000      2.000            -            17.000
31/01         ( 500)          -              -                 -                (500)         Beban iklan
Saldo         8.500         6.000     2.000            -               16.500
31/01        (1.000)          -             -                -               (1.000)         Prive         
Saldo         7.500         6.000     2.000            -               15.500
31/01         -                   -            -               2.000          (2.000)        Beban gaji  
Saldo         7.500         6.000    2.000          2.000         13.500


2. Laporan Keuangan

a. Laporan laba -rugi

    laporan laba rugi merupakan jenis laporan yang menggambarkan posisi laporan keuangan mengenai jumlah pendapatan dan jumlah beban  yang terjadi selama satu periode akuntansi. Ada 3 kemungkinan dari laporan laba rugi antara Bila jumlah pendapatan lebih besar dari jumlah beban maka perusahaan mendapatkan keuntungan/laba lain :
1. Bila jumlah pendapatan lebih besar dari jumlah beban maka perusahaan mendapatkan keuntungan/laba
2. Bila jumlah pendapatan besarnya sama dengan jumlah beban maka perusahaan dalam kodisi BEP/impas
3. Bila jumlah pendapatan lebih kecil dibandingkan dengan jumlah pendapatan maka perusahaan rugi/loss

Dari persamaan akuntansi diatas maka formulasi laporan rugi-laba di susun sebagai berikut :

                                                      Anton Repair
                                                  Laporan laba - rugi
                                      untuk bulan yang berakhir 31 Januari 2011               
Pendapatan :
                   Pendapatan jasa                                                     Rp. 9.000.000,-


Beban-beban :

                  Beban gaji                            Rp. 4.000.000,-
                  Beban iklan                          Rp.    500.000,-
                                    Jumlah beban                                        (Rp.4.500.000,-)
                                                Laba usaha                                Rp. 4.500.000,-


2.  Laporan perubahan modal ( Owner's  equity

           Laporan perubahan modal merupakan  laporan keuangan  yang berisi mengenai modal awal, investasi, laba (rugi) periode berjalan, prive, dan modal akhir

                                                       Anton Repair
                                            Laporan perubahan modal
                                    untuk bulan yang berakhir 31 Januari 2011                          
Modal awal                                                                           Rp. 10.000.000,-

Ditambah :
                  Investai tambahan                      Rp. -
                  Laba bersih                               Rp. 4.500.000,-
                                                                                             Rp. 4.500.000,-
                                       Jumlah                                            Rp. 14.500.000,-
Dikurangi :

                 Prive                                                                    ( Rp. 1.000.000,-)
                                                  Modal akhir-Anton               Rp. 13.500.000,-
                   
3. Neraca


   Neraca merupakan laporan keuangan yang berisi mengenai jumalh harta ( asset), kewajiban (liability) dan modal ( owner's equity ) pada setiap akhir periode akuntansi.

                                                        Anton Repair
                                                               Neraca
                                    untuk bulan yang berakhir 31 Januari 2011                      
Harta :                                                               Kewajiban :

Kas                              Rp. 7.500.000,-             Hutang usaha    Rp. 2.000.000,-
Piutang usaha                Rp. 6.000.000,-
Gedung                         Rp. 2.000.000,-


                                                                            Modal :
                                                                          Modal-Anton    Rp. 13.500.000,-


                                                                        Jumlah Hutang
        Jumlah aktiva   Rp. 15.500.000,-           & Modal        Rp. 15.500.000,-





Soal latihan ( tugas mahasiswa ) :


1. Pada tanggal 1 Januari 2011 , keadaan Aktiva dan Utang usaha perusahaan Andi terdiri dari :
    kas                                                          Rp. 7.000.000,-
    piutang usaha                                           Rp.    400.000,-
    perlengkapan reparasi                              Rp.    500.000,-
    utang usaha                                             Rp. 5.000.000,-


   Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Januari 2011 antara lain :
   
    a. membayar utang usaha  Rp. 200.000,-
    b. menerima kas  Rp. 500.000,-atas pekerjaan reparasi yang telah diselesaikan
    c. menerima kas Rp. 150.000,- dari seorang debitur (pelanggan ) secara kredit
    d. membeli perlengkapan reparasi secara kredit Rp. 125.000,-
    e. membayar sewa gedung untuk bulan Januari sebesar Rp. 170.000,-
    f. menyelesaikan pekerjaan reparasi secara kredit Rp. 125.000,-
    g. membeli peralatan reparasi seharga Rp. 2.000.000,- yang Rp. 500.000,- dibayar tunai sisanya nanti
    h. membayar beban listrik Rp. 30.000,- beban iklan Rp. 45.000,-
    i. Andi mengambil uang kas perusahaan untuk keperluan pribadi sebesar Rp. 200.000,-

Diminta :

1. Buatlah persamaan dasar akuntansi
2. Buatlah laporan lab-rugi, laporan perubahan modal, neraca tanggal 31 Januari 2011


2.
Dimas Arya Santika seorang lulusan fakultas hukum , beliau mulai membuka usaha praktek sebagai penasehat hukum , setelah membuka prakteknya ia telah melakukan transaksi sebagai berikut :
a. menyimpan uang Rp. 4.000.000,- dalam rekening bank dan menginvestasikan Rp. 1.500.000,- untuk
    perpustakaan.
b. membeli peralatan kantor seharga Rp. 1.200.000,-
c. membayar sewa kantor untuk satu bulan Rp. 400.000,-
d. membeli perlengkapan kantor Rp. 300.000,- untuk persediaan
e. menyelesaikan kontrak pekerjaannya untuk itu ia membayar Rp. 150.000,- secara tunai
f. membayar gaji sekertaris Rp. 300.000,-
g. menagih klien atas jasa yang sudah diberikannya senilai Rp. 200.000,-
h. mengambil uang tunai Rp. 600.000,- dari kas untuk keperluan pribadinya

Diminta :

1. Catatlah transaksi tersebut dalam suatu persamaan akuntansi dengan menggunakan perkiraan : Kas, piutang usaha, perlengkapan kantor, peralatan kantor, perpustakaan, utang usaha, dan modal-Henry



3.
Rony cahyadi adalah pemilik usaha Ronny plumbing shop, pada bulan Januari toko tersebut mempunyai aktiva sebagai berikut :
kas                                      Rp. 3.300.000,-
piutang usaha                       Rp. 1.900.000,-
persediaan pipa                    Rp. 1.700.000,-
peralatan                              Rp. 2.550.000,-
kendaraan (truk)                   Rp. 5.600.000,-
utang usaha                           Rp. 1.500.000,-

Selama bulan Januari telah terjadi transaksi sebagai berikut :
a. membayar sewa untuk satu bulan secara tunai Rp. 400.000,-
b. membeli pipa secara tunai Rp. 100.000,- untuk persediaan
c. membayar utang pembelian pipa Rp. 500.000,-
d. membeli peralatan secara kredit Rp. 350.000,-
e. menyelesaikan pekerjaan atas pesanan Tn. Iman dengan menerima pembayaran Rp. 90.000,-
f. membeli peralatan baru secara tunai Rp. 200.000,-
g. menyelesaikan pekerjaan atas Tn. Husien Rp. 210.000,- dengan kredit
h. menerima pembayaran dari pelanggan yang telah ditagih sebesar rp. 650.000,-
i. membayar minyak dan gas yang telah digunakan selama satu bulan Rp. 150.000,-
j. membayar beban penunjang ( air dan listrik ) untuk Januari Rp. 180.000,-
k. membayar sewa kantor untuk bulan Januari Rp. 300.000,-


Diminta :

1. Susunlah persamaan dasar akuntansi
2. Catatlah Saldo awal perkiraan Aktiva dan Utang usaha,  kemudian hitunglah Saldo Modal-Ronny


4.
Isilah dan gantilah huruf-huruf dibawah ini dengan angka-angka yang sebenarnya .

    Aktiva                     =  Kewajiban               +     Modal
Rp. 7.000.000            =        a                         +    Rp.4.500.000,-
                              =  Rp. 15.350.000         +    Rp. 17.000.000
Rp. 8.250.000           =   Rp.  3.750.000         +              c
                              =  Rp.  7.815.500          +   Rp. 10.000,000

5.
a. Berapakah besar modal , jika aktiva sebuah perusahaan Rp. 16.450.000,-sedangkan kewajibannya
    sebesar Rp. 5.450.000,-
b.Berapakah kewajiban yang harus dibayar jika modal sebesar Rp. 11.000.000,- sedangkan aktiva sebesar
   Rp. 25.500.500
c. Berapakah aktiva perusahaan jika modal sebesar Rp. 7.000.000,-sedangkan kewajibannya
    Rp.8.250.000,-

6.
Dibawah ini diberikan beberapa akibat dari transaksi-transaksi suatu perusahaan . Saudara diminta untuk menyatakan dengan singkat atas transaksi yang mengakibatkan terjadinya perubahan unsur-unsur persamaan dasar akuntansi dibawah ini :
a. menambah nilai sebuah aktiva, menambah nilai sebuah kewajiban
b. mengurangi nilai sebuah aktiva , menambah aktiva lain
c. mengurangi nilai sebuah aktiva,  mengurangi jumlah  modal pemilik
d. menambah nilai sebuah aktiva,  menambah jumlah modal pemilik
e. menambah nilai sebuah aktiva,  menambah nilai kewajiban dan mengurangi nilai aktiva lain
f. mengurangi nilai sebuah aktiva,  mengurangi nilai sebuah kewajiban

7.
Nyatakan dengan kata-kata :
                                              a. Menambah nilai aktiva
                                              b. Menguarngi nilai aktiva
                                              c. tidak mengubah nilai aktiva

Untuk transaksi-transaksi dibawah ini :
a. dibeli alat-alat toko sebesar Rp. 50.000,-
b. dibayar gaji karyawan selama bulan in Rp. 200.000,-
c. diterima pendapatan servise sebesar Rp. 450.000,-
d. dibayar utang usaha sebesar Rp. 55.000,-
e. pengambilan pribadi pemilik perusahaan Rp. 60.000,-


8.
Selama satu periode kantor akuntan Drs, Agus melakukan transaksi sebagai berikut :
a. investasi Agus untuk perusahaannya berupa uang tunai Rp. 3.500.000,-dan investasi kantor Rp. 500.000,-
b.dibayar dimuka dua bulan uang sewa kantor Rp. 200.000,-
c. dibeli tunai supplies kantor seharga Rp. 65.000,-
d. dibeli secara kredit sebuah nesin tik elektronik sebagai inventaris Rp. 225.000,-
e. diterima pendapatan dari pemeriksaan akuntan sebesar Rp. 1.250.000,-
f. dibayar gaji karyawan Rp. 250.000,-
g. diambil untuk keperluan pribadi Drs. Agus sebesar Rp. 300.000,-
h. pemakaian supplies kantor sejumlah Rp. 35.000,-

Diminta :

a. Buatlah pesamaan dasar akuntansi atas transaksi-transaksi tersebut, dengan menggunakan perkiraan sebagai berikut :
Aktiva                      : kas, supplai, sewa dibayar dimuka, inventaris kantor
Kewajiban               : utang usaha
Modal                     : Modal-Drs. Agus