Kamis, 18 Agustus 2011

KONSEP DASAR DAN KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN



1. TUJUAN AKUNTANSI KEUANGAN DAN LAPORAN KEUANGAN.

               Pada dasarnya akuntansi keuangan dan laporan keuangan dimaksudkan untuk menyediakan informasi keuangan mengenai suatu badan usaha yang akan dipergunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan sebagai bahan pertimbangan didalam pengambilan suatu keputusan ekonomi.

1.1. Tujuan umum

      Tujuan umum laporan keuangan dapat dinyatakan sebagai berikut :
  1. untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai aktiva dan kewajiban serta modal perusahaan.
  2. untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam aktiva netto ( aktiva dikurangi kewajiban ) suatu perusahaan yang timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh pendapatan.
  3. untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan didalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba
  4. untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam aktiva dan kewajiban suatu perusahaan , seperti informasi mengenai aktivitas pembiyayaan dan investasi 
  5. untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut oleh perusahaan.
1.2. Tujuan Kualitatif

       Informasi keuangan akan bermanfaat bila dipenuhi ketujuah kualitas berikut :
  1. Relevan
             Relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya. Bila informasi tidak
    relevan  untuk keperluan pengambilan keputusan , informasi demikian tidak akan ada gunanya, betapun kualitas lainnya terpenuhi. Sehubungan dengan tujuan relavansi, seyogyanya dipilih metode pengukuran dan pelaporan akuntansi keuangan yang akan membantu sejauh mungkin para pemakai dalam pengambilan berbagai keputusan yang memerlukan penggunaan data akuntansi keuangan. Dalam mempertimbangkan relevansi suatu informasi yang bertujuan umum ( general purpose information ), perhatian difokuskan pada umum pemakai, dan bukan pada kebutuhan khusus pihak tertentu, dengan demikian suatu informasi mungkin mempunyai tingkat relevansi yang tinggi untuk kegunaan khususan tertentu, sementara kecil sekali relevansinya bagi kegunaan yang lain.
      2.  Dapat dimengerti
           Informasi harus dapat dimengerti oleh para pemakainya, dan dinyatakan dalam bentuk dan dengan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian para pemakai. Dalam hal ini, dari pihak pemakai juga diharapkan adanya pengertian/pengetahuan mengenai aktivitas ekonomi perusahaan, proses akuntansi keuangan , serta istilah-istilah teknis yang digunakan dalam laporan keuangan.

      3.  Daya Uji ( verifiability )
           Pengukuran tidak sepenuhnya lepas dari pertimbangan dan pendapat yang subjektif. Hal ini berhubungan dengan keterlibatan manusia di dalam proses pengukuran dan penyajian informasi, sehingga proses tersebut tidak lagi berlandaskan pada realitas objektif semata. dengan demikian untuk meningkatkan manfaatnya, informasi harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen dengan menggunakan methode pengukuran yang sama.

      4. Netral
          Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pamakai , dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. Tidak boleh ada usaha untuk menyajikan informasi yang menguntungkan beberapa pihak saja , sementara hal tersebut akan merugikan pihak lain yang mempunyai kepentingan yang berlawanan.

     5. Tepat waktu
         Informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut.

    6. Daya banding ( comparability )
        Informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna bila dapat diperbandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya dari perusahaan yang sama, maupun dengan laporan keuangan perusahaan-perusahaan lainnya pada periode yang sama. Adanya pelbagai alternatif prakteka akuntansi dewasa ini menyulitkan tercapainya daya banding antar perusahaan, dalam pada itu penekanan harus dilakukan pada tercapainya daya banding antar periode dalam suatu perusahaan yaitu dengan menetapkan metode akuntansi yang sama dari tahun ke tahun , atau yang lebih dikenal dengan prinsip konsistensi. Namun hal ini tidak berarti bahwa perusahaan tidak boleh mengubah metode akuntansi yang selama ini dianutnya. Perusahaan tetap diperkenankan melakukan perubahan atas metode.prinsip yang dianut, bila prinsip yang baru tersebut dianggap lebih baik. Selanjutnya sifat dan pengaruh serta alasan dilakukannya perubahan harus diungkapkan dalam laporan keuangan periode tercapainya perubahan.

      7. Lengkap
          Informasi akuntansi yang lengkap meliputi semua data akuntansi keuangan yang dapat memenuhi secukupnya enam tujuan kualitatif diatas, dapat juga diartikan sebagai pemenuhan standar pengungkapan yang memadai dalam pelaporan keuangan. standar ini tidak hanya menghendaki pengungkapan seluruh fakta keuangan yang penting, melainkan juga penyajian fakta tersebut sedemikian rupa sehingga tidak akan menyesatkan pembacanya. Untuk itu maka harus terdapat klasifikasi, susunan, serta istilah yang layak dalam laporan keuangan. demikian pula, semua fakta atau informasi tambahan yang dapat mempengaruhi prilaku dalam pengambilan keputusan, harus diungkapkan dengan jelas.

2. KONSEP-KONSEP DASAR AKUNTANSI ( SAK )

   2.1. Kesatuan akuntansi

         Informasi akuntansi mempunyai hubungan dengan kesatuan atau entitas yang membatasi ruang lingkup kepentingan. Dalam akuntansi keuangan, perusahaan dianggap sebagai kesatuan ekonomi yang terpisah dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan sumber-sumber perusahaan. Adanya pemisahan ini merupakan faktor utama yang dijadikan pertimbangan untuk membebankan pada kesatuan ekonomi tersebut kewajiban untuk mempertanggung jawabkan keuangan perusahaan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Dalam hal ini batas entitas akuntansi tidak perlu harus sama dengan batas hukumnya. Sebagai contoh, perusahaan induk dan perusahaan anak merupakan entitas hukum tersendiri, tetapi penggabungan akitifitas perusahaan-perusahaan tersebut untuk tujuan akuntansi dan pelaporan tidaklah merupakan penyimpangan dari konsep entitas ekonomi. demikian pula , suatu departemen atau devisi dalam suatu perusahaan dapat dipandang sebagai entitas tersendiri , namun biasanya laporan yang dikeluarkan oleh unit tersebut hanya merupakan dasar  untuk mengevaluasi prestasi masing-masing unit dan merupakan bagian dari laporan keuangan perusahaan yang lengkap.

      2.2. Kesinambungan

            Suatu entitas ekonomi diasumsikan akan terus melanjutkan usahanya dan tidak akan dibubarkan, kecuali bila ada bukti sebaliknya. Asumsi ini memberikan dukungan yang kuat untuk penyajian aktiva berdasarkan harga perolehan nya dan bukan atas dasar nilai kontan aktiva tersebut atau nilai yang dapat direalisasi pada saat dilikuidasi. Contoh, yang jelas dari dianutnya konsep kesinambungan ini adalah dalam pelaporan aktiva tetap , aktiva dicatat menurut harga perolehannya dan disusutkan dengan cara yang sistematis tanpa adanya petunjuk mengenai nilai yang dapat direalisasikan pada saat pelaporan.

     2.3. Periode akuntansi

            Suatu gambaran yang lengkap dan tepat mengenai tingkat kesuksesan suatu perusahaan hanya dapat diketahui pada saat perusahaan tersebut menggantikan usahanya dan mencairkan seluruh hartanya menjadi kas, akan tetapi banyak keputusan yang bertalian dengan perusahaan yang harus diambil oleh pimpinan maupun pihak lainnya selama berlangsungnya kegiatan perusahaan. Pengambilan keputusan tersebut tidak dapat menunggu sampai saat operasi perusahaan dihentikan , karenanya aktivitas ekonomi perusahaan dipecah ke dalam periode-periode, dan dengan penyajian laporan keuangan secara periodik diharapkan hal tersebut akan membantu pihak yang berkepentingan di dalam pengambilan keputusan.

   2.4. Pengukuran dalam nilai uang

          Mengingat peranan khusus unit moneter sebagai alat pengukur/pertukaran didalam perekonomian. Akuntansi keuangan menggunakan uang sebagai denominator umum dalam pengukuran aktiva dan kewajiban perusahaan beserta perubahannya. Namun hal tersebut tidak berarti bahwa informasi non-moneter tidak tercakup dalam sistem akuntansi perusahaan, informasi ini juga diikutsertakan, tetapi informasi utama pada laporan keuangan diukur dalam nilai uang agar memberikan dasar penafsiran yang universal bagi pembaca laporan keuangan. Di dalam akuntansi konvensional, daya beli uang ( dalam hal ini rupiah ) di asumsikan tidak berubah. Dalam periode dimana terjadi fluktuasi yang besar dalam niai rupiah, harus diperhatikan bahwa bahwa informasi akuntansi yang tidak sensitif terhadap perubahan dalam nilai uang menjadi kurang relevan untuk berbagai tujuan pengambilan keputusan.

     2.5. Harga pertukaran

          Transaksi keuangan harus dicatat sebesar " Harga Pertukaran " yaitu jumlah uang yang harus diterima atau dibayarkan untuk transaksi tersebut. Akuntansi mengasumsikan bahwa harga yang disetujui pada saat terjadinya suatu transaksi pertukaran ditentukan secara objektif oleh pihak-pihak yang tersangkut serta didukung oleh bukti-bukti yang dapat diperiksa kelayakannya oleh pihak yang bebas, dan karenanya merupakan dasar yang paling tepat untuk pencatatan akuntansi. Namun dengan dianutnya konsep ini tidak berarti bahwa seluruh aktiva yang diperoleh harus tetap menunjukkan jumlah harga semula selama jangka waktu hidup perusahaan. Sejalan dengan berlalunya waktu, harga aktiva yang tercantum dalam laporan keuangan mengalami perubahan , baik karena pengalokasian harga perolehan aktiva yang bersangkutan sepanjang masa manfaatnya, maupun disebabkan oleh aktifitas tertentu perusahaan dalam rangka memperoleh pendapatan.

      2.6. Penetapan beban dan pendapatan
              Penentuan laba periodik dan posisi keuangan dilakukan berdasarkan Metode acrual yaitu dikaitkan dengan pengukuran aktiva dan kewajiban serta perubahannya pada saat terjadinya, bukan hanya sekedar pencatatan penerimaan dan pengeluaran uang. penentuan laba periodik , pada dasarnya menyangkut dua masalah yaitu, pengakuan pendapatan selama periode dan penentuan beban yang terjadi sehubungan dengan usaha untuk menghasilkan pendapatan tersebut. Pendapatan dihitung sesuai dengan prinsip realisasi yaitu, pada saat transaksi pertukaran telah terjadi. Pembebanan biaya sedapat mungkin dihubungkan dengan pendapatan dan dilaporkan dalam periode diakuinya pendapatan, namun untuk biaya tertentu meskipun tidak dapat dihubungkan dengan pendapatan, pelaporan dilakukan dalam periode terjadinya beban, karena beban tersebut memberikan manfaat untuk periode berjalan atau tidak memberikan manfaat lagi untuk masa mendatang.

3. SIFAT DAN KETERBATASAN LAPORAN KEUANGAN
  • Laporan keuangan bersifat Historis, yaitu merupakan laporan atas kejadian yang telah lewat.karenanya laporan keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses pengambilan keputusan ekonomi.
  • Laporan keuangan keuangan bersifat umum, dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan pihak tertentu saja.
  • Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai pertimbangan
  • Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material, demikian pula penerapan prinsip akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal ini tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap kelayakan laporan keuangan
  • Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidak pastian, bila terdapat beberap kemungkinan kesimpulan yang tidak pasti mengenai penilaian suatu pos , maka lazimnya dipilih alternatif  yang  menghasilkan laba bersih atau nialai aktiva yang paling kecil.
  • Laporan keuangan lebih menekankan pada makna ekonomis suatu peristiwa/transaksi dari pada wujud hukumnya ( formalitas )
  • Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknis, dan pemakai laporan diasumsikan memahami bahasa teknis akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan.
  • Adanya pelbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antar perusahaan.
  • Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan umumnya diabaikan.
   
4. PRINSIP LAPORAN KEUANGAN

       Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan Prinsip Akuntansi Indonesia   

Ps.1. Pengertian laporan keuangan
  • Laporan keuangan meliputi  : neraca, perhitungan rugi-laba, laporan perubahan posisi keuangan, dan catatan atas laporan keuangan.
  • Untuk lebih dapat menggambarkan secara jelas sifat dan perkembangan perubahan yang dialami perusahaan dari waktu ke waktu , sangat dianjurkan agar perusahaan menyusun laporan keuangan komparatif, setidaknya untuk dua tahun terakhir
Ps.2.  Neraca
  • Neraca harus disusun secara sistematis sehingga dapat memberikan gambaran mengenai posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu.
  • Komponen-komponen neraca dapat digolongkan sebagai berikut  :
               AKTIVA :
                             -  Aktiva lancar
                             -  Investasi ( penyertaan )
                             - Aktiva tetap
                             - Aktiva yang tidak berwujud
                             - Aktiva lain-lain

               KEWAJIBAN :
                            - Kewajiban lancar
                            - Kewajiban jangka panjang
                            - Kewajiban lain-lain

               MODAL :
                            - Modal saham
                            - Agio saham ( premi )
                            - Laba ditahan
  • Penyajian diatas merupakan pencerminan dari klasifikasi lazim pos neraca sebagai berikut :
                         - Aktiva diklasifikasikan menurut urutan likuiditas
                         - Kewajiban diklasifikasikan menurut urutan jatuh tempo
                         - Modal di klasifikasikan berdasarkan sifat kekekalan
  • Perkiraan lawan ( offset/contra account ) atas pos neraca tertentu disajikan sebagai unsur pengurang atas pos neraca yang bersangkutan. Sebagai contoh : " penyisihan piutang yang diragukan " disajikan sebagai pengurang terhadap jumlah piutang dagang /usaha , "akumulasi penyusutan aktiva tetap " disajikan sebagai pengurang terhadap jumlah aktiva tetap , demikian pula  " diskonto hutang obligasi " akan disajikan pada kelompok kewajiaban sebagai pengurang terhadap pos " hutang obligasi " kecuali untuk perkiraan lawan antara lain seperti tersebut diatas, pos aktiva dan kewajiban masing-masing lazimnya disajikan tersendiri dan tidak dikurangkan satu  sama lain pada neraca.
Ps.3.  Perhitungan rugi-laba dan laba yang ditahan
  • Perhitungan rugi-laba harus disusun sedemikian rupa agar dapat memberikan gambaran mengenai hasil usaha perusahaan dalam periode tertentu
  • Cara penyajian rugi-laba adalah sebagai berikut :
                    1. Harus memuat secara terperinci unsur-unsur pendapatan dan beban
                    2. Seyogyanya disusun dalam bentuk urutan ke bawah ( stafel )
                    3. Harus dipisahkan antara hasil dari bidang usaha lain serta pos luar biasa
  •  Komponen-komponen perhitungan rugi-laba adalah sebagai berikut :
                                 - Penjualan
                                 - Harga Pokok Penjualan
                                 - LABA BRUTTO
                                 - Beban usaha
                                 - LABA USAHA
                                 - Pendapatan dan beban lain-lain
                                 - LABA SEBELUM POS LUAR BIASA
                                 - Pos luar biasa
                                 - Pengaruh kumulatif dari perubahan prinsip akuntansi
                                 - LABA SEBELUM PAJAK
                                 - Pajak penghasilan
                                 - LABA BERSIH
  • Laba bersih mencerminkan semua pos rugi dan laba selama suatu periode , kecuali koreksi masa lalu. Koreksi masa lalu disajikan sebagai penyesuaian atas saldo awal laba yang ditahan
  • Sebagai pelengkap perhituangan rugi-laba, seyogyanya disusun laporan perubahan laba yang ditahan Cara penyajian aporan ini dapat juga digabungkan dengan perhitungan laba-rugi, sehingga dengan demikian dapat ditunjukkan sekaligus laba periode tertentu berikut modifikasi terjhadap laba yang ditahan. Namun patut diperhatikan agar tetap dilakukan pemisahan antara beban dan kredit pada perhitungan rugi-laba dengan beban dan kredit pada laba yang ditahan.
Ps.4. Laporan perubahan posisi keuangan
  • Tujuan penyusunan laporan perubahan posisi keuangan adalah :
             1. untuk mengikhtisarkan aktivitas pembiyayaan dan investasi suatu perusahaan, termasuk seberapa
                 jauh perusahaan tersebut telah menghasilkan dana dari usaha selama periode yang bersangkutan.

            2. untuk melengkapi pengungkapan mengenai perubahan dalam posisi laporan keuangan selama
                periode tertentu.
  • Dana dapat di interpretasikan sebagai kas atau ekuivalennya, dapat juga diartikan sebagai modal kerja netto yaitu aktiva lancar dikurangi kewajiban lancar
  • Laporan ini harus menunjukkan semua aspek penting dari aktivitas pembiyayaan dan investasi , tanpamemandang apakah transaksi tersebut berpengaruh langsung pada kas atau unsur-unsur modal kerja lainnya. Contoh; transaksi yang tidak mempengaruhi kas/modal kerja secara langsung, tetapi tetap harus ditunjukkan dalam laporan dalam laporan perubahan posisi keuangan antara lain :
                          - Pembelian aktiva tetap dengan mengeluarkan saham
                          - Konversi hutang jangka panjang menjadi modal saham
       
Ps.5. Catatan atas laporan keuangan

              Ikhtisar kebijakan akuntansi yang penting yang dianut perusahaan harus disajikan tersendiri sebelum catatan atas laporan keuangan atau sebagai bagian dari catatan atas laporan keuangan. Ikhtisar tersebut memuat penjelasan mengenai kebijakan-kebijakan akuntansi yang mempengaruhi posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan seperti ; metode penyusutan aktiva tetap, amortisasi, penilaian persediaan, penjabaran mata uang asing dan penetapan laba dalam kontark pembangunan jangka panjang.
 
 MACAM-MACAM LAPORAN KEUANGAN :

1. Laporan rugi-laba ( Income Statement )
 
            adalah suatu laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai seluruh hasil operasi ( pendapatan )    dan beban yang dikeluarkan ( beban usaha ) selama suatu peiode tertentu. Biasanya laporan rugi-laba berbentuk Staffel / Laporan yaitu : kelompok pendapatan dicatat paling atas dan kelompok beban usaha dicatat dibawahnya kemudian diiukuti dengan laba atau rugi operasinal.

                                          PT. GONTA GANTI
                                      LAPORAN RUGI-LABA
                                   1 Januari - 31 Desember 2010                                        
Pendapatan :

     - Pendapatan.......                 Rp. ............
     - Pendapatan.......                 Rp..............
                  Jumlah pendapatan                                                 Rp. ...................
Beban usaha :
      - Beban....                          Rp...........
      - Beban......                        Rp...........
                  Jumlah beban usaha                                              Rp........................
                         laba ( rugi )                                                    Rp..........................
 

2. Laporan Perubahan Modal ( Statement of owner's Equity )

                Laporan perubahan modal adalah suatu laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai perubahan modal suatu perusahaan yang terjadi selama periode tertentu.
Bentuk laporan perubahan modal sebagai berikut :

                                         PT. GONTA GANTI
                                LAPORAN PERUBAHAN MODAL
                                   1 Januari - 31 Desember 2010                                      
Modal awal                                                                           Rp................

Ditambah :
         - Tambahan Investasi    Rp..........
         - Laba-rugi                   Rp...........
                                                                  Rp..........(+)                                   
Dikurangi :
        - Pengambilan prive                            Rp...........(-)
                     Penambahan/pengurangan modal                          Rp...................
                                    Modal akhir                                          Rp..................

3. Neraca ( Balance sheet )

           Neraca adalah suatu laporan keuangan yang menyajikan informasi mengenai keadaan harta, kewajiban, dan modal suatu perusahaan pada suatu periode tertentu.

Neraca dapat berbentuk skontro dan staffel

a. Bentuk Akun ( T ), dimana kelompok harta dicatat disisi kiri sedangkan kelompok utang dan modal
    dicatat  disebelah kanan

                                                            PT. ABC
                                                             Neraca
                                              Per 31 Desember 2010                                
Harta                              Rp.............                 Utang             Rp...............
 Jumlah harta                   ___________            Modal            Rp...............
                                       Rp................                                   Rp..............


b. Bentuk Stafel,  dimana kelompok harta akan dicatat paling atas kemudian diikuti hutang dan modal

                                                           PT. ABC
                                                             Neraca
                                              Per 31 Desember 2010                                
Harta :
      .............................Rp.............
     ..............................Rp............
                                                                                           Rp............
Utang :
     .............................Rp...........
    ..............................Rp...........
                                                                                           Rp.............
Modal :
                                                                                           Rp.............
                                                                                           Rp............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar