1. PERKIRAAN ( AKUN )
Transaksi yang terjadi dalam perusahaan dapat mempengaruhi ( menambah atau mengurangi ) tiap jenis aktiva, kewajiban dan modal pemilik. Pengaruh tersebut telah divisualisasikan dalam konsep Persamaan dasar akuntansi, dari persamaan tersebut dapat terlihat secara jelas bagaimana pengaruh dari tiap transaksi terhadap perubahan Aktiva = Kewajiban + Modal pemilik. Akan tetapi penyusunan laporan keuangan melalui Persamaan dasar akuntansi tidaklah praktis, hal ini disebabkan perusahaan dalam kegiatannya mengalami banyak transaksi, sehingga memerlukan selembar kertas yang amat luas jika disusun dengan menggunakan konsep Persamaan dasar akuntansi. Ditambah lagi Persamaan dasar akuntansi tidak dapat segera memberikan data secara cepat, misal mengenai berapa jumlah pendapatan dan berapa jumlah biaya yang terjadi pada satu periode akuntansi. Dalam konsep Persamaan dasar akuntansi jumlah pendapatan dan besarnya biaya baru dapat diketahui dengan cara mengumpulkan pendapatan atau biaya dari lajur modal, karena pendapatan akan mempengaruhi penambahan modal sedangkan biaya akan mempengaruhi pengurangan modal, cara yang demikian akan memakan waktu yang cukup lama bila jumlah transaksi yang terjadi di dalam perusahaan dalam jumlah yang banyak.
Agar laporan keuangan dapat disusun dalam waktu yang relatif singkat dan cepat, maka sebaiknya tiap-tiap jenis Aktiva, Kewajiban, Modal pemilik, Pendapatan dan Beban harus dibuat catatan yang terpisah. Misal catatan untuk mencatat penambahan dan pengurangan kas, catatan untuk penambahan dan pengurangan hutang, catatan penambahan dan pengurangan biaya dan lain-lain. Maka catatan-catatan yang digunakan untuk mencatat transaksi yang sejenis tersebut disebut dengan Perkiraan ( Account ). Perkiraan kas digunakan untuk mencatat transaksi yang berhubungan dengan penerimaan dan pengeluaran kas, Perkiraan pendapatan digunakan untuk mencatat transaksi yang berhubungan dengan pendapatan, begitu seterusnya. Sehingga kumpulan dari seluruh perkiraan-perkiraan yang sifatnya sejenis disebut sebagai Buku Besar ( Ledger ).
Perkiraan apa saja yang seharusnya dibuat dan berapa banyakkah perkiraan yang harus kita buat, maka untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus mengetahui unsur ( pos ) yang terdapat di dalam laporan keuangan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan ( PSAK 2002 ) yaitu ; Aktiva, Kewajiban, Modal, Pendapatan dan Beban. Jadi perkiraan yang dibuat adalah perkiraan aktiva, perkiraan kewajiban, perkiraan modal, perkiraan pendapatan, dan perkiraan beban. Sedangkan mengenai berapa banyak perkiraan yang harus kita buat ?, maka semua itu akan sangat tergantung pada banyaknya jenis aktiva, kewajiban, modal, ekuitas, pendapatan dan beban yang tercantum didalam laporan keuangan. Jadi sebelum anda membuat daftar perkiraan terlebih dulu anda harus menentukan mengenai jenis aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, beban , yang akan dilaporkan dalam laporan keuangan setelah itu baru anda membuat daftar perkiraan.
Perkiraan aktiva, kewajiban dan modal sering disebut dengan istilah Perkiraan Neraca ( Perkiraan riil ) sedangkan perkiraan pendapatan dan beban sering disebut dengan istilah Perkiraan Laba-rugi (Perkiraan Nominal ). Dimana pada akhir periode akuntansi Saldo catatan yang terdapat di perkiraan rill akan di laporkan di dalam Neraca, sedangkan Saldo catatan dari perkiraan Laba-rugi /perkiraan Nominal akan dicatat di Laporan Rugi-laba.
2. NOMOR PERKIRAAN
Nomor perkiraan berguna untuk mengelompokkan perkiraan -perkiraan dan sekaligus sebagai kode akun agar mudah bagi pengguna / pemakai untuk mencarinya. Nomor perkiraan yang sering dipakai oleh perusahaan adalah menggunakan sistem nomor ratusan. Perhatikan contoh perkiraan nomor dibawah ini;
Keterangan :
Perkiraan Kas bernomor 100, perkiraan Piutang bernomor 102, antara perkiraan Kas dengan perkiraan Piutang ada satu nomor yakni 101, dimana nomor ini akan disediakan untuk perkiraan Kas di bank dst.
3. BENTUK PERKIRAAN ( FORM ACCOUNT )
Ada 4 macam bentuk perkiraan yang dikenal yaitu sebagai berikut :
1. Perkiraan T ( T Account )
Perkiraan T Account biasanya jarang digunakan dalam kegiatan usaha, karena bentuk ini informasinya dianggap kurang lengkap. Namun jenis perkiraan ini sering digunakan dalam kegiatan belajar karena sangat memudahkan mendemonstrasikan pencatatan dalam perkiraan.
Perkiraan apa saja yang seharusnya dibuat dan berapa banyakkah perkiraan yang harus kita buat, maka untuk menjawab pertanyaan ini, kita harus mengetahui unsur ( pos ) yang terdapat di dalam laporan keuangan. Menurut Standar Akuntansi Keuangan ( PSAK 2002 ) yaitu ; Aktiva, Kewajiban, Modal, Pendapatan dan Beban. Jadi perkiraan yang dibuat adalah perkiraan aktiva, perkiraan kewajiban, perkiraan modal, perkiraan pendapatan, dan perkiraan beban. Sedangkan mengenai berapa banyak perkiraan yang harus kita buat ?, maka semua itu akan sangat tergantung pada banyaknya jenis aktiva, kewajiban, modal, ekuitas, pendapatan dan beban yang tercantum didalam laporan keuangan. Jadi sebelum anda membuat daftar perkiraan terlebih dulu anda harus menentukan mengenai jenis aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, beban , yang akan dilaporkan dalam laporan keuangan setelah itu baru anda membuat daftar perkiraan.
Perkiraan aktiva, kewajiban dan modal sering disebut dengan istilah Perkiraan Neraca ( Perkiraan riil ) sedangkan perkiraan pendapatan dan beban sering disebut dengan istilah Perkiraan Laba-rugi (Perkiraan Nominal ). Dimana pada akhir periode akuntansi Saldo catatan yang terdapat di perkiraan rill akan di laporkan di dalam Neraca, sedangkan Saldo catatan dari perkiraan Laba-rugi /perkiraan Nominal akan dicatat di Laporan Rugi-laba.
2. NOMOR PERKIRAAN
Nomor perkiraan berguna untuk mengelompokkan perkiraan -perkiraan dan sekaligus sebagai kode akun agar mudah bagi pengguna / pemakai untuk mencarinya. Nomor perkiraan yang sering dipakai oleh perusahaan adalah menggunakan sistem nomor ratusan. Perhatikan contoh perkiraan nomor dibawah ini;
100 s/d 199 AKTIVA 200/299 KEWAJIBAN
100 Kas 200/219 Kewajiban lancar
102 Piutang usaha 200 Utang usaha
103 Perlengkapan 220 s/d 229 Kewajiban jangka panjang
104 Inventaris 220 Utang Hypotik
105 Asuransi dibayar dimuka 300 s/d 399 MODAL
300 Modal pemilik
120 s/d 139 Aktiva Tetap 400 s/d 499 PENDAPATAN
120 Peralatan/Inventaris 400 Pendapatan kursus
121 Akumulasi penyusutan peralatan
122 Komputer 500 s/d 599 BEBAN
123 Akumulasi penyusutan komputer 500 Beban gaji
124 Gedung 501 Beban pemakaian supplai
125 Akumulasi penyusutan gedung 502 Beban asuransi
126 Tanah 503 dst
140 s/d 199 Aktiva tidak berwujud
140 Hak cipta
Keterangan :
Perkiraan Kas bernomor 100, perkiraan Piutang bernomor 102, antara perkiraan Kas dengan perkiraan Piutang ada satu nomor yakni 101, dimana nomor ini akan disediakan untuk perkiraan Kas di bank dst.
3. BENTUK PERKIRAAN ( FORM ACCOUNT )
Ada 4 macam bentuk perkiraan yang dikenal yaitu sebagai berikut :
1. Perkiraan T ( T Account )
Perkiraan T Account biasanya jarang digunakan dalam kegiatan usaha, karena bentuk ini informasinya dianggap kurang lengkap. Namun jenis perkiraan ini sering digunakan dalam kegiatan belajar karena sangat memudahkan mendemonstrasikan pencatatan dalam perkiraan.
Nama perkiraan
Debet ! KreditContoh ;
PIUTANG USAHA 102
2010 2010
1/1 Saldo Rp. 8.000.000,- 15/1 Rp. 5.000.000,-
19/1 Rp. 4.000.000,- 23/1 Rp. 1.000.000,-
28/1 Rp. 3.000.000,-
2. Perkiraan Skontro ( 2 kolom )
Perkiraan bentuk skontro sangat mirip dengan perkiraan bentuk T, hanya saja lajur-lajurnya dipisahkan. Dimana di sebelah kiri terdiri dari ; lajur tanggal, keterangan, referensi, debet, sedangkan disebelah kanan terdiri dari ; lajur tanggal. keterangan, referensi, kredit. Bentuk inipun dianggap masih kurang lengkap karena tidak memuat informasi saldo, sehingga untuk mengetahui berapa jumlah saldo, kita harus terlebih dulu menjumlahkan kolom debet dan kolom kredit, kemudian saldo pada akhir periode dihitung dengan cara kolom debet diselesihkan dengan kolom kredit.
Contoh perkiraan bentuk skontro,
PIUTANG USAHA 102
Tanggal Ket Ref Debet Tanggal Ket Ref Kredit
2011 2011
Jan 1 Saldo Rp. 8.000.000,- Jan 5 Saldo Rp. 5.000.000,-
19 Rp. 4.000.000,- 23 Rp. 1.000.000,-
3. Perkiraan lajur rangkap untuk saldo ( 4 kolom )
Perkiraan ini sering disebut dengan perkiraan 4 kolom ( four column account ). perkiraan bentuk lajur rangkap untuk saldo terdiri dari : satu lajur tanggal, satu lajur keterangan, satu lajur referensi, satu lajur debet, satu lajur kredit, satu lajur saldo yang terbagi dua yaitu saldo debet dan saldo kredit. Perkiraan bentuk ini banyak digunakan dalam kegiatan pencatatan transaksi di perusahaan karena bentuk ini informasinya lebih lengkap dibandingkan dengan perkiraan bentuk skontro.
Dibawah ini contoh perkiraan bentuk 4 kolom
PIUTANG USAHA 102
Tanggal Ket Ref Debet Kredit Saldo
Debet Kredit
2011
Jan 1 Saldo Rp.8.000.000,- Rp. - Rp.8.000.000,- Rp. -
15 Rp. - Rp.5.000.000,- Rp.3.000.000,- Rp. -
19 Rp.4.000.000,- Rp. - Rp.7.000.000,- Rp. -
4. Perkiraan lajur Tunggal untuk Saldo ( 3 kolom )
Perkiraan lajur tunggal untuk saldo sering juga disebut dengan perkiraan 3 kolom ( three column account ). Perkiraan bentuk lajur tunggal untuk saldo sama dengan perkiraan bentuk lajur rangkap untuk saldo, tetapi lajur saldonya tidak terbagi dua. Untuk menjelaskan apakah angka yang terletak di lajur saldo debet atau kredit maka sebelum lajur saldo biasanya terdapat kolom lajur debet/kredit, dimana anda cukup menuliskan di kolom tersebut dengan D/K ( dimana huruf D = debet, K= kredit ). Bentuk ini juga banyak digunakan dalam kegiatan pencatatan transaksi perusahaan.
contoh bentuk perkiraan lajur tunggal untuk saldo ( perkiraan 3 kolom ) ,
PIUTANG USAHA 102
Tanggal Ket Ref Debet Kredit D/K Saldo
2011
Jan 1 Saldo Rp.8.000.000,- Rp. - D Rp.8.000.000,-
15 Rp. - Rp.5.000.000,- D Rp.3.000.000,-
19 Rp.4.000.000,- Rp. - D Rp.7.000.000,-
4. PERATURAN MENDEBET DAN MENGKREDIT PERKIRAAN
Perkiraan dapat dikelompokkan kedalam 2 kelompok yaitu sebagai berikut ;
1. Perkiraan Riil ( Real Account ) atau Perkiraan Neraca ( Balance account ).
adalah perkiraan yang mana saldonya pada akhir periode akan dilaporkan dalam laporan Neraca.Yang tergolong perkiraan riil antara lain; perkiraan aktiva, perkiraan kewajiban, perkiraan modal.
2. Perkiraan Nominal ( Nominal account ) atau Perkiraan rugi-laba ( Income account ).
adalah perkiraan yang mana saldonya pada akhir periode akan dilaporkan dalam laporan rugi-laba. Yang tergolong dalam perkiraan nominal antara lain; perkiraan pendapatan dan perkiraan beban.
Peraturan umum cara Mendebet dan Mengkredit perkiraan sebagai berikut :
1. Debet artinya :
- Penambahan Aktiva
- Pengurangan Kewajiban
- Pengurangan Modal
- Pengurangan Aktiva
- Penambahan Kewajiban
- Penambahan Modal
- Perkiraan Aktiva bertambah di debet dan berkurang di kredit
- Perkiraan Kewajiban bertambah dikredit dan berkurang di debet
- Perkiraan Modal bertambah di kredit dan berkurang di debet
Perkiraan aktiva
Debet Kredit
Mencatat Penambahan Mencatat pengurangan
Perkiraan Kewajiban
Debet Kredit
Mencatat Pengurangan Mencatat penambahan
Perkiraan Modal
Debet Kredit
Mencatat pengurangan Mencatat penambahan
Dibawah ini contoh cara pencatatan transaksi ke dalam perkiraan Neraca :
- Pada tanggal 1 Januari Dimas mendirikan servis Kulkas dengan menginvestasikan uangnya sebesar Rp. 70.000.000,-
KAS Modal-Dimas
1-1 Rp. 70.000.000,-! Rp. - Rp. - ! 1-4 Rp. 70.000.000,-
2. Pada tanggal 7 Januari Dimas mengambil uang dari perusahaan sebesar Rp. 400.000,- untuk keperluan
pribadinya.
KAS PRIVE-DIMAS
1-1 Rp. 70.000.000,- ! 7-1 Rp.400.000,- 7-1 Rp. 400.000,- ! Rp. -
3. Pada tanggal 9 Januari Servis Kulkas-Dimas membeli peralatan sebesar Rp.60.000.000,-dimana jumlah
tersebut dibayar per Kas sebesar Rp. 40.000.000,- sedangkan sisanya dibayar bulan depan.
KAS PERALATAN
1-1 Rp. 70.000.000,- 7-1 Rp. 400.000,- 7-1 Rp. 60.000.000,- ! Rp. -
9-1 Rp.40.000.000,-
HUTANG USAHA
Rp. - ! 7-1 Rp. 20.000.000,-
Apabila perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas ( PT ), maka setoran modal dari pemegang saham akan dicatat dalam perkiraan modal saham, sedangkan pembayaran deviden akan dicatat dalam perkiraan Deviden.
Contoh :
- Pada tanggal 1 Januari Servis kulkas-Dimas menerima setoran modal dari pemegang saham sebesar Rp. 70.000.000,-
Transaksi ini dicatat dalam bentuk rekening T sebagai berikut :
KAS MODAL SAHAM
1-1 Rp. 70.000.000,- ! Rp. - Rp. - ! 1-1 Rp. 70.000.000,-
2. Pada tanggal 9 Januari Servis Kulkas-Dimas membayar deviden kepada para pemegang saham
sebesar Rp. 400.000,-
KAS DEVIDEN
1-1 Rp. 70.000.000,- ! 9-1 Rp. 400.000,- 9-1 Rp. 400.000,- ! Rp. -
Peraturan Mendebet dan Mengkredit bila dihubungkan dengan perkiraan Nominal dapat dilihat sebagai berikut :
- Pendapatan menambah modal pemilik, oleh sebab itu pendapatan dicatat dikredit dalam perkiraan pendapatan. Kredit perkiraan pendapatan berarti bertambahnya modal pemilik dan bertambahnya pendapatan
- Beban mengurangi modal , oleh sebab itu beban dicatat didebet dalam perkiraan beban. Debet perkiraan beban berarti berkurangnya modal pemilik dan bertambahnya beban.
Perkiraan Pendapatan
Debet Kredit
Mencatat pengurangan Mencatat penambahan
Perkiraan Beban
Debet Kredit
Mencatat penambahan Mencatat pengurangan
Contoh :
- Pada tanggal 11 April Servis Kulkas-Dimas menerima pendapatan servis sebesar Rp. 250.000,-
- Pada tanggal 15 April Servis Kulkas-Dimas membayar iklan sebesar Rp. 150.000,-
KAS PENDAPATAN SERVIS
11-4 Rp. 250.000,- ! 15-4 Rp. 150.000,- Rp. - ! 11-4 Rp. 250.000,-
BEBAN IKLAN
15-4 Rp. 150.000,- ! Rp. -
5. PERKIRAAN SALDO NORMAL
Jumlah penambahan dalam suatu perkiraan, biasanya sama atau lebih besar dari jumlah pengurangnya, sehingga Saldo Normal tiap perkiraan adalah posistif bukan negatif. Misalkan jumlah debet ( penambahan ) perkiraan aktiva biasanya sama atau lebih besar dari jumlah kredit ( pengurangnya ).
Dibawah ini diberikan peraturan mendebet dan mengkredit serta Saldo Normal dari perkiraan riil dan perkiraan nominal.
NAMA PERKIRAAN BERTAMBAH BERKURANG SALDO NORMAL
1. Perkiraan Riil ( Perkiraan Neraca ) :
1. Aktiva Debet Kredit Debet
2. Kewajiban Kredit Debet Kredit
3. Modal pemilik/saham : Kredit Debet Kredit
- Prive Debet Kredit Debet
- Deviden Debet Kredit Debet
- Laba ditahan Kredit Debet Kredit
2. Perkiraan Nominal ( Perkiraan rugi-laba ) :
1. Pendapatan Kredit Debet Kredit
2. Beban Debet Kredit Debet
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
BalasHapusJika ya, silahkan kunjungi website ini www.kbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)
Terimakasih Sharingnya, sangat bermanfaat
BalasHapusuntuk pembahasan mengenai pembuatan daftar perkiraan, mungkin link berikut bisa menjadi tambahan referensi
https://www.krishandsoftware.com/blog/1302/pembuatan-daftar-perkiraan/