Minggu, 23 Oktober 2011

PENJUALAN AKTIVA TETAP

           Penjualan aktiva tetap mungkin saja terjadi, tetapi penjualan yang demikian bersifat insidentil, misalnya karena aktiva sudah tidak dapat dipergunakan lagi atau karena aktiva tetap perlu diganti dengan jenis yang lebih baik dan modern. Apabila suatu aktiva tetap dijual, maka rekening aktiva tetap yang dijual harus dikredit dan Akumulasi aktiva tetap yang bersangkutan harus didebit. hendaknya diperhatikan bahwa akumulasi depresiaisi harus diperhitungkan sampai dengan tanggal penjualan aktiva tersebut.

Rugi atau laba penjualan aktiva tetap dapat dihitung dengan cara sebagai berikut :

Harga jual aktiva tetap.............................................Rp. xx
Harga perolehan aktiva tetap................Rp.xx
Akumulasi depresiasi............................Rp.xx
        Nilai buku aktiva tetap yang dijual....................Rp. xx
        Rugi atau laba penjualan aktiva tetap................Rp. xx

Jurnal untuk mencatat transaksi aktiva tetap adalah sebagai berikut :

a) jika penjualan aktiva tetap tersebut menimbulkan suatu  kerugian :

     Kas................................................Rp.xx
     Akumulasi depresiasi gedung...........Rp.xx
     Rugi penjualan gedung.....................Rp.xx
                 Gedung.........................................................Rp. xx
b) jika penjulan aktiva tetap tersebut menimbulkan keuntungan :
    Kas.................................................Rp.xx
    Akumulasi depresiasi gedung............Rp.xx
                 Gedung..........................................................Rp. xx
                 Laba penjualan gedung...................................Rp. xx

Contoh 1,

PT. Kirana memiliki sebuah gedung yang dibeli pada tanggal 1 Januari 2001 dengan harga Rp. 5.000.000,-umur gedung ditaksir 10 tahun dan nilai residu ditaksir Rp. 500.000,-.Methode depresiasi yang digunakan adalah methode garis lurus .Pada tanggal 1 Januari 2005 gedung dijual dengan harga Rp. 3.500.000,-

Perhitungan :

Harga penjualan gedung.............................................................Rp. 3.500.000,-
Harga perolehan gedung.....................................Rp. 5.000.000,-
Akumulasi depresiasi gedung s/d 1 januari 2005..Rp. 1.800.000,-

Nilai buku gedung per 1 Januari 2005.........................................(Rp.3.200.000,)
Laba penjualan gedung................................................................Rp.   300.000,-

Jurnal yang diperlukan :

1/1/2005
             Kas............................................Rp.3.500.000,-
             Akumulasi depresiasi gedung......Rp. 1.800.000,-
                      Gedung......................................................Rp. 5.000.000,-
                       Laba penjualan gedung..............................Rp.    300.000,-

Contoh 2,

CV. MANDIKA memiliki sebuah mesin yang dibeli pada tanggal 1 April 2002 dengan harga Rp.3.500.000,-umur mesin ditaksir 5 tahun dan nilai residu ditaksir Rp.500.000,-Methode depresiasi yang digunakan adalah methode angka-angka tahun. Pada tanggal 1 Juli 2005 mesin tersebut dijual dengan harga Rp. 1.500.000,-

Perhitungan:

Perhitungan depresiasi tahunan mesin adalah sebagai berikut :

Jumlah angka-angka tahun = 5+4+3+2+1 = 15

Penyusutan tahun ke 1
5/15 x ( Rp. 3.500.000 - Rp. 500.000 ) = Rp. 1.000.000,-

Penyusutan tahun ke 2
4/15 x ( Rp. 3.500.000 - Rp. 500.000 ) = Rp.  800.000,-

Penyusutan tahun ke 3
3/15 x ( Rp. 3.500.000 - Rp. 500.000 ) = Rp. 600.000,-

Penyusutan tahun ke 2
2/15 x ( Rp. 3.500.000 - Rp. 500.000 ) = Rp. 400.000,-

Penyusutan tahun ke 1
1/15 x ( Rp. 3.500.000 - Rp. 500.000 ) = Rp. 200.000,-

Atas dasar perhitungan tersebut maka Akumulasi depresiasi s/d tanggal 1 September 2007 adalah sebagai berikut :

Beban depresiasi tahun 2002
9/12 x Rp. 1.000.000                                    = Rp.   750.000,-

Beban depresiasi tahun 2003
3/12 x Rp. 1.000.000 + 9/12 x Rp. 800.000  = Rp.   850.000,-

Beban depresiasi tahun 2004
3/12 x Rp.800.000 + 9/12 x Rp. 600.000      = Rp.   650.000,-

Beban depresiasi tahun 2005
3/12 x Rp. 600.000 = 9/12 x Rp. 400.000     = Rp.   250.000,-
Jumlah akumulasi depresiasi s/d 1 Juli 2005    = Rp.2.500.000,-

Dari perhitungan depresiasi tersebut, maka jumlah depresiasi yang telah dibebankan sebagai biaya adalah :

Tahun 2002..................................Rp. 750.000,-(jurnal penyesuaian tanggal 31/12/2002)
Tahun 2003..................................Rp. 850.000,-(jurnal penyesuaian tanggal 31/12/2003)
Tahun 2004..................................Rp. 650.000,-(jurnal penyesuaian tanggal 31/12/2004)

           Adapun depresiasi tahun 2005 belum dicatat dalam pembukuan karena seandainya tidak jual maka jurnal penyesuaian untuk mencatat depresiasi tahun 2005 baru akan dicatat pada tanggal 31 Desember 2005.Oleh karena pada tanggal 1 Juli 2005 mesin dijual maka perlu dicatat depresiasi tahun 2005 selama 6 bulan ( 1 januari s/d 30 juni 2005 ).

Perhitungan :

Hasil penjualan mesin.....................................................Rp.1.500.000,-
Harga perolehan mesin.............................Rp.3.500.000
Akumulasi depresiasi mesin s/d 1/7/2005..Rp.2.500.000
Nilai buku mesin per 1 Juli 2005....................................(Rp.1.000.000,-)
     Laba penjualan mesin...............................................Rp.   500.000,-

Jurnal yang diperlukan :

1/7/2005
              Kas........................................Rp.1.500.000,-
              Akumulasi depresiasi mesin.....Rp.2.500.000,-
                         Mesin...................................................Rp. 3.500.000,-
                         Laba penjualan mesin............................Rp.    500.000,-

















Jumat, 21 Oktober 2011

METHODE PENYUSUTAN AKTIVA TETAP

                Besarnya depresiasi dapat  dihitung dengan berbagai macam methode. Ada beberapa methode depresiasi aktiva tetap yang biasanya paling umum digunakan antara lain yaitu :



               Methode ini merupakan cara yang paling sederhana dan paling umum digunakan dalam praktek.Dalam methode ini harga perolehan aktiva akan dialokasikan selama umur produktif aktiva dalam jumlah yang sama pada tiap tahun. Perhitungan besarnya depresiasi tahunan dapat dilakukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
                                      
                                               Harga perolehan aktiva  -  Nilai residu
Depresiasi per tahun          =  ______________________________
                                                 Taksiran umur ekonomis aktiva

Contoh ,

PT. ABC membeli sebuah gedung dengan harga sebesar Rp. 5.000.000,- gedung ditaksir berumur ekonomis selama 10 tahun dengan taksiran nilai residu sebesar Rp. 500.000,-

Penyelesaian :
                                         Rp. 5.000.000 - Rp. 500.000
Depresiasi pertahun       = ______________________          = Rp. 450.000,-
                                                     10 tahun

Atas dasar perhitungan diatas tadi, maka dapat dibuatkan tabel perhitungan depresiasi yaitu :

                                TABEL DEPRESIASI
                            METHODE GARIS LURUS
________________________________________________
Tahun     Depresiasi         Akumulasi depresiasi        Nilai buku
              ( debit )                   ( kredit )
________________________________________________
                                            3 + 2                           4 -2 _________________________________________________
                                              -                          5.000.000
1           450.000                450.000                   4.550.000
2           450.000                900.000                   4.100.000
3           450.000             1.350.000                   3.650.000
4           450.000             1.800.000                   3.200.000
5           450.000             2.250.000                   2.750.000
6           450.000             2.700.000                   2.300.000
7           450.000             3.150.000                   1.850.000
8           450.000             3.600.000                   1.400.000
9           450.000             4.050.000                      950.000
10         450.000             4.500.000                      500.000
________________________________________________


2. METHODE ANGKA-ANGKA TAHUN

                Dalam methode ini nilai penyusutan tahunan tidak sama besarnya, dimana pada tahun pertama penyusutan lebih besar dari pada penyusutan pada tahun kedua dan begitulah seterusnya sehingga makin lama makin menurun. Methode ini didasarkan pada pandangan bahwa aktiva yang masih baru akan memberikan jasa yang lebih besar dari pada tahun berikutnya.Oleh karenanya makin lama aktiva digunakan maka depresiasinya akan semakin kecil.

Contoh,

CV. Ayu Ting-ting membeli sebuah mesin cetak dengan harga yang dibayar sebesar Rp. 2.250.000,- dimana mesin tersebut ditaksir akan dapat digunakan untuk jangka waktu selama 10 tahun dengan taksiran nilai  residu sebesar Rp. 50.000,-.

Penyelesaian:

a. Menentukan depresiasi tahunan 
  • umur aktiva terlebih dahulu kita urutkan menjadi  = 10,9,8,7,6,5,4,3,2,1
b. Angka - angka tersebut kemudian kita jumlahkan  = 10+9+8+7+7+6+5+4+3+2+1 = 55

c. Menghitung depresiasi tahunan dimana depresiasi makin lama makin kecil

    Tahun ke 1  = 10/55 x (Rp.2.250.000 - Rp.50.000) = Rp. 400.000
    Tahun ke 2  =   9/55 x (Rp.2.250.000 - Rp.50.000) = Rp. 360.000
    Tahun ke 3  =   8/55 x ( Rp.2.250.000 - Rp.50.000)= Rp. 320.000
    Tahun ke 4  =   7/55 x (Rp.2.250.000 - Rp.50.000) = Rp. 280.000
    Tahun ke 5  =   6/55 x (Rp.2.250.000 - Rp.50.000) = Rp. 240.000
    Tahun ke 6  =   5/55 x (Rp.2.250.000 - Rp.50.000) = Rp. 200.000
    Tahun ke 7  =   4/55 x (Rp.2.250.000 - Rp.50.000) = Rp. 160.000
    Tahun ke 8  =   3/55 x (Rp.2.250.000 - Rp.50.000) = Rp. 120.000
    Tahun ke 9  =   2/55 x (Rp.2.250.000 - Rp.50.000) = Rp.   80.000
    Tahun ke 10=  1/55 x (Rp.2.250.000 - Rp.50.000)  = Rp.   40.000

Dari perhitungan tadi, maka dapat dibuatkan tabel depresiasinya yaitu sebagai berikut :

                                     TABEL DEPRESIASI
                        METHODE ANGKA-ANGKA TAHUN
____________________________________________________
Tahun     Depresiasi              Akumulasi depresiasi         Nilai buku
              ( debit )                   ( kredit )
___________________________________________________                                          
                                               3 + 2                               4 - 2
___________________________________________________
                                                        -                             2.250.000
 1         400.000                    400.000                            1.850.000
 2         360.000                    760.000                            1.490.000
 3         320.000                 1.080.000                            1.170.000
 4         280.000                 1.360.000                               890.000
 5         240.000                 1.600.000                               650.000
 6         200.000                 1.800.000                               450.000
 7         160.000                 1.960.000                               290.000
 8         120.000                 2.080.000                               170.000
 9           80.000                 2.160.000                                 90.000
 10         40.000                 2.200.000                                 50.000
___________________________________________________


3. METHODE PERSENTASE DARI NILAI BUKU


                   Sebagaimana di methode angka-angka tahun sebelumnya , mka  pada methode inipun nilai depresiasi tahunan tentu akan tidak sama besarnya antara depresiasi tahun yang satu dengan tahun berikutnya, sehingga jumlah beban depresiasi makin lama akan semakin menurun. Dalam methode ini depresiasi dihitung berdasarkan suatu prosentase tertentu yang dikalikan dengan nilai buku aktiva. Oleh karena itu maka suatu persentase tetap dikalikan dengan nilai buku yang semakin kecil maka jumlah depresiasi tahunan juga tentu akan semakin menurun atau kecil.

Contoh : Pada tanggal 1 Januari 2007 Fa. Mewar berduri membeli sebuah mesin dengan harga faktur                 sebesar Rp. 3.900.000,-. Depresiasi per tahun ditetapkan sebesar 25% dari nilai buku.

Penyelesaian :

Perhitungan :

Tahun ke 1  : 25%  x  Rp. 3.900.000                                                 = Rp. 975.000,-
Tahun ke 2  : 25%  x  (Rp. 3.900.000 - Rp. 975.000)                        = Rp. 731.000
Tahun ke 3  : 25%  x  (Rp. 3.900.000 - Rp.975.000) - Rp. 731.000  = Rp. 549.000

Tabel perhitungan depresiasi diatas maka dapat disusun tabel sebagai berikut :

                                  TABEL DEPRESIASI
             METHODE PERSENTASE DARI NILAI BUKU
______________________________________________________
Tahun       Depresiasi          Akumulasi depresiasi                 Nilai buku
                 ( debit    )             ( kredit )
______________________________________________________                                              
                                             3  + 2                                      4 - 2
______________________________________________________
                                                          -                                   
               975.000                  975.000                                  3.900.000
  1           975.000                  975.000                                  2.925.000
  2           731.000               1.706.000                                  2.194.000
  3           549.000               2.255.000                                  1.645.000
  4           411.000               2.666.000                                  1.234.000
  5           309.000               2.975.000                                     925.000
  6           231.000               3.206.000                                     694.000
  7           174.000               3.380.000                                     520.000
  8           130.000               3.510.000                                     390.000
_________________________________________________________



4. METHODE SATUAN HASIL PRODUKSI

                  Di dalam method ini, besarnya nilai depresiasi dihitung dengan cara menaksir jumlah satuan hasil produksi yang dapat dihasilkan oleh aktiva tetap selama masa produktifnya. Prinsipnya adalah bahwa harga perolehan aktiva tetap harus  dialokasi pada semua hasil produksi yang dapat dihasilkan oleh aktiva tersebut. Jika kita sudah dapat mengadakan taksiran tentang unit produksi yang akan dapat dihasilkan oleh aktiva tetap tersebut, maka kita akan dapat menentukan besarnya Tarip depresiasi untuk suatu periode tertentu yang dihitung dengan cara mengalikan jumlah unit produksi yang bisa dihasilkan dengan tarip depresiasi pada satuan produksi.
Contoh : PT. Dimas Arya pada tanggal 10 Juni 2006 membeli sebuah mesin dengan harga sebesar Rp. 4.250.000,- dimana mesin tersebut ditaksir akan bisa menghasilkan sebanyak 500.000 satuan barang , sedangkan nilai residu ditaksir sebesar Rp. 250.000,-

Penyelesaian :

  • Menentukan tarip depresiasi per satuan produksi

                                                      Harga perolehan aktiva  -  taksiran nilai residu
Tarip depresiasi per satuan hasil  = ___________________________________
                                                       Taksiran jumlah unit yang diproduksi

                                                  =  Rp. 4.250.000 - Rp. 250.000
                                                                  500.000 unit
                                                  =  Rp. 8,00,-

Misal, hasil produksi sebuah mesin pada tahun 2006 dapat menghasilkan sebanyak 45.000 unit, maka beban depresiasi untuk tahun 2006 adalah berjumlah Rp. 360.000,- ( 45.000 unit  x  Rp. 8.00 ) Jika pada tahun 2007 mesin tersebut dapat menghasilkan sebanyak 80.000 unit, maka besarnya beban depresiasi untuk tahun 2007 adalah sebesar Rp. 640.000,- ( 80.000 unit  x Rp. 8,00 ). 

Methode inipun dapat diterapkan pada jenis aktiva tetap yang mempunyai satuan hasil yang berbeda-beda seperti satuan jarak, satuan waktu dsb. 

Contoh : Sebuah mobil dibeli dengan harga sebesar Rp. 4.000.000,-mobil tersebut ditaksir akan dapat digunakan untuk menempuh jarak sejauh 400.000 km. taksiran nilai residu mobil adalah Rp. 200.000,-
Penyelesaian :

Rp. 4.000.000 - Rp. 200.000       
               400.000
= Rp. 9,50,-

Jika pada suatu tahun mobil tersebut digunakan untuk menempuh jarak sejauh 50.000 km maka depresiasi yang dibebankan pada tahun tersebut adalag sebesar Rp. 475.000,- ( 50.000 km x Rp. 9,50 )




   

Minggu, 09 Oktober 2011

AKTIVA TETAP ( FIXED ASSET )

A. PENGERTIAN AKTIVA TETAP

                Adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalam keadaan siap pakai atau dengan dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun.
Dari definisi diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa sesuatu aktiva dapat disebut sebagai aktiva tetap bila :
1) Bersifat relatif permanen
2) Digunakan dalam operasi perusahaan
3) Tidak dimaksudkan untuk dijual


B. PENGGOLONGAN AKTIVA TETAP

                  Aktiva tetap dapat dibedakan menjadi 2 golongan yaitu :
1). Aktiva buatan manusia ( misal: gedung, mesin, peralatan, kantor, peralatan pabrik )
2). Aktiva yang tidak dibuat manusia ( misal : tanah, sumber daya alam )

                  Selain itu berdasarkan masa manfaatnya aktiva tetap dapat dibedakan menjadi :
1). Aktiva tetap yang umurnya terbatas (misal: gedung, mesin, SDA )
2). Aktiva tetap yang umurnya tak terbatas (misal : tanah )


C. MASALAH-MASALAH AKUNTANSI UNTUK AKTIVA TETAP

                 Secara garis besar masalah-masalah akuntansi yang berkaitan dengan aktiva tetap dapat digolongkan menjadi antara lain :

1). Penentuan harga perolehan aktiva tetap ( Historical cost )
2). Depresiasi ( penyusutan ) aktiva tetap
3). Pengakuan laba atau rugi dari penjualan aktiva tetap

!.1. Penentuan Harga perolehan ( Historical Cost )
       
                 Umumnya harga perolehan aktiva tetap terjadi pada saat aktiva tersebut diperoleh (dibeli atau dengan cara lain ), tetapi kadang terjadi pengeluaran setelah aktiva tersebut dimiliki yang harus ditambahkan pada harga perolehan semula. Harga perolehan tersebut dicatat pada saat terjadi dengan cara mendebet rekening aktiva tetap.

Berdasarkan saat terjadinya harga perolehan aktiva tetap dapat dibedakan atas :

1). Harga perolehan asli

                   Adalah semua pengeluaran yang layak dan diperlukan pada saat aktiva tersebut diperoleh perusahaan. Dalam hal pembelian aktiva secara tunai, maka harga perolehannya adalah semua pengeluaran kas ditambah dengan pengeluaran lain seperti ; pengangkutan, asuransi, pemasangan dan lainnya. Akan tetapi bila aktiva tetap tersebut dibeli secara angsuran atau pembayararannya dilakukan dengan menggunakan wesel, maka bunga yang dibebankan harus dicatat sebagai biaya bunga dan tidak diperlakukan sebagai harga perolehan aktiva tersebut. 
Contoh perhitungan harga perolehan aktiva tetap Mesin sebagai berikut :
  • Mesin.............................................Rp. 100.000.000,-
  • Pengangkutan.................................Rp.     2.000.000,-
  • Asuransi pengangkutan................... Rp.        500.000,-
  • Pemasangan mesin..........................Rp.    5.000.000,-
           Harga perolehan mesin...................Rp. 107.500.000,-


2). Tambahan atas harga perolehan asli

                Setelah suatu aktiva dimiliki oleh perusahaan dan digunakan maka sering timbul pengeluaran yang menyangkut aktiva tetap. 

Pengeluaran ini harus kita bedakan menjadi 2 macam yaitu :

1). Pengeluaran-pengeluaran penghasilan

                 yaitu pengeluaran yang akan memberikan masa manfaat pada periode, dimana pengeluaran itu dilakukan. Pengeluaran ini harus diperlakukan sebagai biaya untuk periode yang terjadi

2). Pengeluaran-pengeluaran modal

                 yaitu pengeluaran yang akan memberikan masa manfaat untuk beberapa periode. Yang termasuk katagori ini harus ditambahkan pada harga perolehan asli dari aktiva yang bersangkutan.

Adapun jenis-jenis pengeluaran modal yang harus ditambahkan pada harga perolehan aktiva tetap antara lain :

a). Penambahan : 
                  Penambahan terhadap bagian tertentu pada suatu aktiva tetap yang mana akan menambah nilai aktiva tetap seperti penambahan paviliyun pada bangunan yang sudah ada atau etalase pada bangunan toko.

b). Perbaikan :
                  Pengeluaran untuk membuat agar suatu aktiva tetap menjadi lebih sempurna akan mengakibatkan bertambahnya kapasitas aktiva tetap yang bersangkutan. misal; penyempurnaan sistem ventilasi dengan memasang air conditioning

c). Reparasi besar
                Reparasi yang memakan biaya cukup besar dan akan menambah daya guna atau memperpanjang masa penggunaan aktiva tetap misal penggantian body mobil/motor, sedangkan untuk reparasi kecil akan dibebankan sebagai biaya untuk periode dimana pengeluaran dilakukan.


2.1. Depresiasi ( penyusutan )

                      Aktiva tetap (kecuali tanah) tidak akan dapat dipergunakan untuk jangka waktu selamanya, suatu saat pasti tidak dapat dipergunakan lagi atau diganti dengan lainnya. Nilai aktiva tetap juga akan semakin menurun dari waktu ke waktu . 

Proses penurunan nilai terjadi karena dua sebab utama yaitu :

1) Penurunan pisik ( karena pemakaian aktiva atau karena pengaruh alam )
2)Ketinggalan zaman ( karena muncul aktiva baru yang sejenis yang lebih canggih, atau karena   
    perkembangan dari perusahaan itu sendiri sehingga perlu melakukan penggantian aktiva tetapnya)


Alokasi Harga perolehan aktiva 

                   Penyusuatan dalam pengertian akuntansi tidaklah dimaksudkan untuk mencatat proses penurunan nilai sebagai akibat penurunan fisik aktiva ataupun karena ketinggalan zaman. Depresiasi ( Penyusutan ) adalah suatu proses pengalokasian harga perolehan aktiva tetap pada periode-periode yang mendapatkan jasa-jasa dari aktiva tetap tersebut. Apabila perusahaan membeli sebuah truk , maka harga perolehannya dicatat sebagai aktiva, harga perolehan itu diubah menjadi biaya selama beberapa tahun melalui proses depresiasi.
Umur Produktif aktiva tetap

                Adalah periode waktu dimana si pemilik dapat menggunakan aktiva itu secara ekonomis untuk memproduksi atau menjual aktiva lain atau jasa. Umur produktif berbeda dengan umur potensial (umur teknis) misal sebuah mesin secara teknis akan bisa digunakan selama 10-12 tahun, akan tetapi ditinjau dari segi biaya produksi akan lebih baik /menguntungkan jika mesin tersebut diganti setelah digunakan selama 5 tahun,

Taksiran Nilai residu ( niali sisa )

                   Adalah taksiran harga jual aktiva tetap setelah berakhirnya umur produktif aktiva .Dengan demikian nilai residu merupakan bagian dari harga perolehan aktiva yang diperoleh kembali setelah aktiva mencapai akhir masa produktifnya.Nilai residu yang sesungguhnya baru dapat diketahui jika aktiva itu dijual setelah mencapai akhir masa produktifnya.Akan tetapi mengingat bahwa depresiasi harus sudah dimulai dilakukan sejak tahun pertama pembelian aktiva, maka nilai residu harus ditetapkan melalui taksiran                ( estimasi ).
Methode Pencatatan Depresiasi

             Pencatatan depresiasi umumnya dilakukan pada akhir periode akuntansi , secara teoritis pencatatan depresiasi dapat dilakukan dengan dua cara yaitu :

1). Methode langsung

      Dalam methode ini depresiasi dicatat dengan cara mengkredit rekening aktiva tetap yang bersangkutan.

            Depresiasi Gedung.....................................xx
                   Gedung........................................................xx

               Apabila menggunakan methode ini maka tiap akhir tahun, rekening gedung dikredit sejumlah depresiasi tahunan untuk gedung. Dengan demikian nilai gedung yang tercantum dalam neraca makin lama semakin kecil sehingga pada akhir masa produktifnya akan mencapai angka nilai residu

2). Methode tidak langsung

                Dalam Methode ini pencatatan depresiasi tahunan tidak dikreditkan pada rekening aktiva yang bersangkutan, tetapi dicatat dengan mengkredit rekening Akumulasi Depresiasi.
            Depresiasi Gedung..................................xx
                     Akumulasi Depresiasi Gedung....................xx

                    Rekening depresiasi gedung menunjukkan jumlah depresiasi yang dibebankan pada tahun tertentu dan rekening ini pada akhir periode akan ditutup ke rekening L/R. Sementara rekening Akumulasi Depresiasi gedung merupakan rekening neraca dan merupakan akumulasi penyusutan tahunan yang telah dibebankan sampai saat itu. Dibandingkan dengan metode langsung maka metode tak langsung ini akan menghasilkan informasi yang lebih baik.Oleh karena didalam metode tak langsung pencatatan depresiasi dikreditkan pada rekening akumulasi depresiasi , sedangkan rekening aktiva tetap tidak berubah dan tetap menunjukkan harga perolehannya dengan mengurangkan akumulasi depresiaisi terhadap perolehan aktiva tetap, maka dari neraca dapat diperoleh tiga macam informasi yaitu : harga perolehan aktiva tetap, akumulasi depresiaisi dan nilai buku dari aktiva tersebut.


Methode perhitungan Depresiasi

                      Besarnya depresiasi dapat dihitung dengan berbagai macam methode. Ada beberapa methode yang paling umum digunakan yaitu :

1) Methode garis lurus
2) Methode angka-angka tahun
3) Methode prosentase dari nilai buku
4) Methode satuan hasil produksi


1) Methode garis lurus 

                 Methode ini merupakan cara yang paling sederhana dan paling umum digunakan dalam praktek. Dalam methode ini harga perolehan aktiva dialokasikan selama umur produktif aktiva dalam jumlah yang sama besar untuk setiap tahunnya. 

Rumus perhitungan methode garis lurus yaitu :

                                                   Harga perolehan aktiva  -  Nilai residu
Depresiasi per tahun    =                      Taksiran umur aktiva

Contoh :
PT. ABC membeli sebuah gedung dengan harga Rp. 5.000.000,- gedung tersebut ditaksir akan berumur 10 tahun dan nilai residu ditaksir Rp. 500.000,-

Depresiasi per tahun  =  Rp. 5.000.000 - Rp. 500.000    
                                                   10 tahun
                                = Rp. 450.000,-

                                  Tabel depresiasi 
                               Methode garis lurus                                       
Tahun               Depresiasi           Akumulasi              Nilai buku
                          (debit )              depresiasi 
                                                     (kredit )                                                                               
 1                         2                    ( 3 = 2)                    ( 4-2 )            
                                                                                 Rp. 5.000.000
1                     Rp. 450.000         Rp.    450.000       Rp. 4.550.000
2                     Rp. 450.000         Rp.    900.000       Rp. 4.100.000
3                     Rp. 450.000         Rp. 1.350.000       Rp .3.650.000
4                     Rp. 450.000         Rp. 1.800.000       Rp. 3.200.000
5                     Rp. 450.000         Rp. 2.250.000       Rp. 2.750.000              
6                     Rp. 450.000         Rp. 2.700.000       Rp. 2.300.000
7                     Rp. 450.000         Rp. 3.150.000       Rp. 1.850.000
8                     Rp. 450.000         Rp. 3.600.000       Rp. 1.400.000
9                     Rp. 450.000         Rp. 4.050.000       Rp.    950.000
10                   Rp. 450.000         Rp. 4.500.000       Rp.    500.000


2) Methode angka-angka tahun

           Dalam methode angka tahun penyusutan tahunan tidak sama besarnya. Pada tahun pertama penyusutannya lebih besar dari pada tahun kedua dan sedangkan tahun kedua lebih besar dari pada tahun ketiga seterusnya. makin lama makin menurun. Methode  ini di dasarkan pada pandangan bahwa aktiva yang masih baru akan memberikan jasa yang lebih besar dari pada tahun-tahun berikutnya., oleh karena itu makin lama aktiva digunakan harus dibebani depresiasi yang makin kecil

contoh :
           CV. Kembang membeli sebuah mesin cetak dengan harga Rp. 2.250.000,- Mesin tersebut ditaksir akan dapat digunakan selama 10 tahun. Taksiran nilai residu mesin adalah Rp. 50.000,-

Cara penentuan depresiasi tahunan adalah sebagai berikut :

a) Umur aktiva
    10, 9, 8, 7, 6, 5,4, 3, 2, 1
b) Angka -angka tersebut diatas kemudian dijumlahkan menjadi :
     10 + 9 + 8 + 7 + 6 + 5 + 4 + 3 + 2 + 1 = 55
c. Menghitung depresiasi dimana makin lama makin menurun :

    Tahun ke 1    : 10  x ( Rp. 2.250.000-Rp. 50.000) = Rp. 400.000,-
                           55 

Minggu, 02 Oktober 2011

KAS ( CASH )

A. Pengertian Kas

              Dalam pengertian sempit bisa berarti " Uang ", dalam pengertian luas bisa meliputi ; uang kertas, uang logam,check, poswesel, simpanan di bank, dan segala sesuatu yang dapat disamakan dengan uang ( bank draf).Dari pengertian dapat disimpulkan bahwa elemen-elemen kas terdiri dari :
a. Uang tunai ( uang kertas, uang logam )
b. Check, posswesel dan simpanan di bank
c. Hal-hal lain yang dapat disamakan dengan uang
  • Uang tunai adalah semua alat pembayaran yang sah yang wajib diterima oleh siapa saja sebagai alat pembayaran yang sah
  • Check yang diterima dari pihak lain sebagai alat pembayaran yang sah, dimana check tersebut setiap saat dapat diuangkan ke bank
  • Simpanan yang dapat digolongkan sebagai kas adalah simpanan yang setiap saat dapat diambil atau dikeluarkan untuk pembayaran
  • Hal-hal lain yang dapat disamakan dengan uang adalah terdiri atas surat-surat yang dapat diuangkan setiap saat dibank, dimana bank akan bersedia membayar sebesar nilai nominal yang tercantum di surat tersebut ( seperti, bank draft )
 B. Cara penyajian Kas di dalam Neraca

               Kas dilaporkan di dalam neraca sebesar nilai nominal. cara yang paling umum untuk menyajikan kas di neraca adalah sebagai berikut :
  1. Digunakan satu rekening " Kas " yang menunjukkan seluruh elemen kas yang dimiliki oleh perusahaan.
  2. Kas dibagi menjadi dua rekening yaitu :
  • Rekening "Kas" yang menunjukkan saldo kas yang ada di perusahaan
  • Rekening "Bank" yang menunjukkan saldo kas yang disimpan di bank dalam bentuk rekening giro
                  Didalam neraca biasanya Kas akan ditempatkan dalam kelompok aktiva lancar karena Kas merupakan aktiva yang paling lancar ( Liquid ). Untuk menentukan apakah sesuatu aktiva akan dicantumkan sebagai aktiva lancar atau tidak akan tergantung pada jangka waktu yang diperlukan untuk merubah aktiva tersebut menjadi kas.  Pada prinsipnya simpanan di bank yang dapat digolongkan sebagai kas adalah simpanan-simpanan yang dapat sewaktu-waktu dipergunakan seperti giro. Adapun simpanan dalam bentuk deposito tidak dapat digolongkan ke dalam kas tetapi termasuk aktiva lancar ( tidak sebagai kas) atau kedalam kelompok aktiva tidak lancar tergantung pada jangka waktu berakhirnya deposito tersebut setelah tanggal neraca.

C. Pengawasan Intern terhadap kas

           Pengawasan Intern harus dilakukan terhadap penerimaan kas, pengeluaran kas, dan penyimpanan kas.
Ada beberapa prinsip pengawasan intern terhadap penerimaan kas antara lain :
  1. Setiap kali terjadi penerimaan kas harus segera dicatat
  2. Penerimaan kas taip-tiap hari harus disetorkan seluruhnya ke bank
  3. Petugas yang menangani urusan penerimaan kas tidak boleh merangkap sebagai pelaksana pembukuan/pencatatan atas penerimaan kas tersebut
  4. Apabila memungkinkan , sebaiknya diadakan pemisahan antara fungsi penerimaan kas dengan fungsi pengeluaran kas
 Didalam prakteknya pengawasan Intern kas juga dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa cara yaitu:
  • Pemakain Kas Regester 
        penerimaan kas yang langsung diterima oleh kasir sebaiknya dilakukan melalui kas Register. Ada beberapa keuntungan pemakaian kas register antara lain :
a.  Pita yang terdapat dalam mesin kas register mencatat jumlah uang yang diterima oleh kasir tanpa dapat 
    diubah angkanya oleh kasir karena selalu terkunci dan kuncinya dipegang oleh petugas lain
b. Si pembayar dapat turut mengawasi jumlah uang yang dicatat dalam kas register sehingga kemungkinan 
    pemalsuan jumlah uang yang diterima oleh kasir dapat diperkecil.
  •  Pemakaian Bon/faktur penjualan yang telah diberi nomor urut lebih dahulu
                  pengawasan intern akan menjadi semakin baik apabila pada saat penjualan digunakan bon/faktur penjualan yang telah diberi nomor urut terlebih dahulu sekurang-kurangnya dua rangkap.Berdasarkan data-data yang tercantum dalam kas register dan bon/faktur (penjualan tunai) maka setiap akhir jam kerja dapat disusun suatu laporan " Penerimaan kas dan Penjualan tunai harian ".

Kas...............................................Rp. 513.235
Retur penjualan.............................Rp.     3.750
                 Penjualan................................................Rp. 470.327,27
                 Hutang pajak penjualan.......................... Rp.   46.657,73

                         LAPORAN PENERIMAAN KAS 
                           DAN PENJUALAN TUNAI                                         
                                        Tanggal : 10 Juli 2012
Angka terbaca dalam kas register akhir jam kerja.......................Rp. 754.680
Angka terbaca dalam kas register awal jam kerja.......................Rp. 237.320
Jumlah kotor penerimaan kas.....................................................Rp. 517.360
Kurangi : Penjualan tunai yang diretur........................................Rp.    4.125
Jumlah yang diperhitungkan........................................................Rp.513.235
Jumlah yang harus disetorkan ke bank........................................Rp.513.235

Analisis penjualan (tunai )      Penjualan          Pajak penjualan          Jumlah
Faktur-faktur penjualan tunai.....Rp.470.327,27    Rp. 47.032,73      Rp. 517.360
Kurangi : retur penjualan...........Rp.    3.750         Rp.       375           Rp.     4.125
Penjualan tunai bersih................Rp.466.577,27    Rp. 46.657,73      Rp. 513.235


D. Pengawasan terhadap pengeluaran kas

     Beberapa prinsip pengawasan terhadap pengeluaran kas adalah sebagai berikut :
  1. Semua pengeluaran kas sebaiknya dialkukan dengan menggunakan check.
  2. Check harus diberi nomor urut lebih dahulu
  3. Check hanya dapat ditandatangani apabila tujuan pembayarannya sudah mendapatkan  persetujuan dari pejabat yang berwenang
  4. Check harus ditandatangani oleh dua orang pejabat yang ditunjuk oleh perusahaan
  5. Apabila check sudah ditandatangani , maka bukti-bukti pendukung atas pengeluaran check tersebut harus diberi tanda " Telah Dibayar" 

E.  Rekening Bank

Ada beberapa manfaat yang kita terima dari penggunaan rekening bank antara lain :

a. Transaksi pembayaran dapat dilakukan dengan lebih mudah
b. Menyimpan uang dibank jauh lebih aman dibandingkan dengan menyimpan uang di brankas perusahaan.

Ada beberapa jenis bentuk simpanan di bank antara lain :

1. Tabungan adalah simpanan di bank dimana setoran untuk tabungan itu dapat dilakukan setiap hari tetapi 
    frekwensi pengambilan tabungan tersebut dibatasi oleh bank.
2. Giro adalah simpanan di bank yang dapat sewaktu-waktu diambil atau digunakan dengan menggunakan 
    check.
3. Deposito berjangka adalah suatu bentuk simpanan di bank dimana pengambilan simpanan tersebut daru 
    dapat diambil apabila masa depositonya telah berakhir

Check  adalah surat perintah tertulis dari pemegang giro (penarik) yang ditujukan pada bank untuk membayar sejumlah uang kepada orang yang namanya tertlis dalam check tersebut atau pada orang yang membawa check itu ke bank.

F. Laporan Bank

              Setiap bulan bank memberikan laporan kepada para pemegang giro, laporan tersebut merupakan kutipan dari rekening pemegang giro yang berisikan mengenai saldo giro awal bulan, setoran selama sebulan, check yang ditarik selama sebulan, pendebitan dan pengkreditan lainnya yang telah dilakukan oleh bank atas rekening pemegang giro dan saldo akhir rekening giro pada bulan yang bersangkutan.


G. Rekonsiliasi Rekening Bank

             Rekonsiliasi dapat berarti menentukan hal-hal yang menimbulkan adanya perbedaan antara saldo yang nampak dalam laporan bank dengan saldo yang nampak dalam catatan pemegang giro.

Adapun untuk mengetahui faktor-faktor yang menimbulkan perbedaan tersebut antara lain :

A. Transaksi yang sudah dicatat oleh pemegang giro tetapi belum dicatat oleh bank yaitu ;

  • Check dalam peredaran ( out standing check ) yaitu check yang telah ditarik oleh pemegang giro tetapi oleh si penerima check belum di uangkan di bank yang bersangkutan
  • Setoran dalam perjalanan ( deposit in transit ) yaitu setoran yang telah dilakukan dan dicatat pemegang giro tetapi belum tercantum dalam laporan bank.
B. Transaksi yang nampak di dalam laporan bank tetapi belum dicatat dalam pembukuan pemegang 
    giro yaitu
  • Biaya administrasi ( service charge )
  • Pendebetan karena check kosong (not fund check )
  • Biaya penagihan bank ( collection receivable )
Prosedur pembuatan Rekonsiliasi Bank

  1. Bandingkan setoran-setoran yang tercantum dalam laporan bank dengan setoran yang tercantum dalam pembukuan pemegang giro
  2. Buatlah daftar check yang telah diuangkan di bank berdasarkan urut nomor dan bandingkanlah daftar tersebut dengan pengeluaran check yang tercantum dalam jurnal pengeluaran kas 
  3. Kurangkan pada saldo menurut pembukuan pemegang giro semua debet memo yang dikirimkan oleh bank dan belum dicatat oleh pemegang giro (seperti debet memo untuk beban administrasi )
  4. Tambahkan pada saldo menurut pembukuan pemegang giro semua kredit memo yang dikirim oleh bank dan belumdi catat oleh pemegang giro ( misal wesel yang ditagih oleh bank )
  5. Periksa apakah ada check dalam perjalanan menurut rekonsiliasi bank bulan lalu, yang masih belum juga diuangkan pada bulan ini
  6. Periksalah bahwa setoran dalam perjalanan menurut rekonsiliasi bank bulan lalu telah dikredit pada laporan bank bulan ini
  7. Buatlah rekonsilasi bank dengan langkah-langkah tersebut
  8. Buatlah jurnal untuk pendebetan dan pengkreditan yang tercantum dalam laporan bank tetapi belum dicatat dalam pembukuan pemegang giro

Contoh soal :

              PT. ABC membuka rekening giro pada Bank Mandiri-Jatibarang .Laporan bank per 31 Juli 2012 menunjukkan saldo rekening giro sebesar Rp. 500.017,00 sedangkan saldo rekening giro di Bank Mandiri menurut catatan PT. ABC menunjukkan angka sebesar Rp. 417.257,00 dengan demikian terdapat selisih sebesar Rp. 82.760,-

Adapun faktor-faktor  yang menyebabkan terjadinya perbedaan antara lain :
  • Setoran yang dilakukan tanggal 31 Juli 2012 sebesar Rp. 31.090 belum tercantum dalam laporan bank ( Deposit in transit )
  • Sebuah kredit memo dari bank per 28 Juli 2012 sebesar Rp. 50.000 belum dibukukan . Kredir memo ini timbul karena adanya penagihan wesel melalui bank (Bank charge/Service charge/collection receivable)
  • Empat lembar check yang ditarik pada bulan Juli atau bulan sebelumnya belum diuangkan di bank. check tersebut adalah ;
                         No. Check       Tanggal                                  Jumlah
                         801                  15 Juni                                   Rp. 10.000*
                         888                  24 Juli                                    Rp.   1.025*
                         890                  27 Juli                                    Rp. 40.250*
                         891                  30 Juli                                    Rp. 20.500*
          * ( Out standing Check )
  • Sebuah debit memo dari bank yang berjumlah Rp. 200,- belum dibukukan. Debit memo ini dibuat oleh bank per 31 Juli 2012 untuk membebankan biaya administrasi bank ( Service charge )
  • Check no. 875 yang ditarik oleh PT. ABC per 20 Juli 2012 yang bernilai Rp. 8.500,-telah dicatat dalam jurnal pengeluaran kas dengan jumlah Rp. 5.800,-( Salah catat )
  • Sebuah check yang diterima oleh PT. ABC dari CV. Mustika pada tanggal 18 Juli 2012 sebesar Rp. 5.025,-telah disetorkan ke Bnak Mandiri sebagai setoran atas rekening giro , check tersebut ternyata kosong dan hal ini belum dicatat oleh PT. ABC
                                           PT. ABC
                                  Rekonsiliasi Bank 
                                    Per 31 Jlui 2012                                                   
Saldo per buku........................................................................Rp. 417.257
Ditambah : Wesel yang ditagih melalui bank.............................Rp.   50.000
                                                                                                Rp. 467.257
Dikurangi : Biaya administrasi bank......................Rp.      200
              Check kosong dari CV. Mustika.............Rp.   5.025
              Kesalahan pembukuan check No.875.....Rp.   2.700
                                                                                                  Rp.     7.925
                       Saldo buku yang telah disesuaikan..................  Rp. 459.332

Saldo menurut laporan bank........................................................Rp. 500.017
Ditambah : Setoran tanggal 31 Juli 2012 yang belum dicatat oleh     
                    bank                                                                       Rp.   31.090
                                                                                                   Rp. 531.107

Dikurangi :
             Check dalam perjalanan :
              No. 801.................................................Rp. 10.000
              No. 888.................................................Rp.   1.025
              No. 890.................................................Rp. 40.250
              No. 891.................................................Rp. 20.500
                                                                                                Rp.     71.775
                   Saldo yang telah disesuaikan...............................Rp. 459.332


Penyesuaian pembukuan setelah Rekonsiliasi bank

a. Wesel yang ditagih oleh bank :
                Kas..............................................Rp. 50.000
                             Piutang wesel.......................................Rp. 50.000

b. Biaya administrasi bank
               Macam biaya.................................Rp.       200
                            Kas.......................................................Rp.      200

c. Check kosong dari CV. Mustika
               Piutang dagang...............................Rp. 5.025
                           Kas.........................................................Rp.  5.025

d. Kesalahan pencatatan atas pengeluaran check sebesar Rp. 8.500,- untuk pembayaran rekening listrik dan
     telepon yang telah dicatat dengan jumlah Rp. 5.800,-

              Biaya telepon.................................Rp. 2.700
                          Kas..........................................................Rp. 2.700


H. Kas Kecil ( Petty Cash )

                Tidak semua jenis pengeluaran pembayaran dilakukan dengan menggunakan check, akan tetapi ada juga biaya-biaya yang mungkin kurang praktis kalau dibayar dengan check seperti pembelian perangko, biaya perjalanan, biaya telegram, biaya taxi dan sebagainya . Untuk itu perusahaan perlu mempunyai sejumlah kas lainnya. Oleh karena itu perusahaan perlu mempunyai kas tertentu yang disediakan untuk keperluan pembayaran tersebut yang biasa disebut dengan " KAS KECIL ". Agar kontrol intern terhadap pengeluaran yang dilakukan dengan kas kecil , maka perusahaan bisa melaksanakan pengurusan kas kecil dengan menggunakan sistem Imprest ( Tetap) dan sistem Fuktuatif . Ada beberapa ketentuan pokok dalam melaksanakan sistem Imprest antara lain : 
  1. Kas kecil disediakan khusus untuk keperluan pembayaran yang kecil jumlahnya dan tidak praktis bila menggunakan check
  2. Dana yang disediakan dalam kas kecil telah ditentukan jumlahnya (tidak diperkenankan lebih besar dari jumlah yang telah ditetapkan )
  3. Pengeluaran dari kas kecil hanya bisa dilakukan jika ada perintah pengeluaran kas yang ditandatangani oleh pejabat yang berwenang
  4. Pengisian kembali kas kecil hanyalah untuk jumlah kas kecil yang telah digunakan sehingga setelah dilakukan pengisian kembali , maka kas kecil akan kembali pada jumlah semula

Pembentukan kas kecil

                   Pada tanggal 1 Juni 2012 diputuskan untuk membentuk kas kecil kemudian kasir menarik check sebesar Rp. 100.000,- dan menyerahkannya kepada kasir kas kecil. transaksi ini kemudian dicatat dalam jurnal :

         Kas kecil.................................................Rp. 100.000
                   Kas.......................................................................Rp. 100.000


Pengisian kembali kas kecil

Pada tanggal 10 Juli 2012 telah terjadi pengeluaran dari kas kecil sebagai berikut :
2 Juni    : pembelian prangko..........................................Rp.   1.600
3 Juni    : biaya taxi........................................................Rp.   3.100
5 Juni    : pengiriman telegram........................................Rp.   2.800
6 Juni    : biaya angkut pembelian barang........................Rp.   6.000
8 Juni    : perjalanan dinas............................................. Rp. 59.000
12 Juni  : bensin untuk kendaraan dinas..........................Rp.   5.250
12 Juni  : pengiriman telegram........................................Rp.   2.000
13 juni  : pembayaran telepon bulan Juni.........................Rp.10.000
                                    Jumlah penggunaan kas kecil......Rp.89.750

Pada tanggal 10 Juli 2012 dilakukan pengisian kas kembali . Prosedur untuk mengisi kembali kas antara lain :
a. Kas kecil dihitung oleh seorang petugas dari bagian akuntansi.
b. Semua perintah pengeluaran kas kecil diperiksa untuk memastikan bahwa pengeluaran itu telah mendapat   
    persetujuan dari pejabat berwenang
c. Perintah pengeluaran kas kecil diberi tanda tertentu sgsr bukti tersebut tidak dapat digunakan kembali
d. Perintah pengeluaran kas kecil dikelompokkan berdasarkan rekening biaya yang ada dalam buku besar
   ditarik cek sebesar Rp. 89.750,- untuk mengisi kembali kas kecil
e. Jurnal untuk mencatat pengeluaran check ini adalah sebagai berikut :
   
    Jurnal pengisian kembali kas kecil:
   
   Biaya telepon & telegram....................................Rp. 14.800
   Biaya angkut pembelian barang...........................Rp.   6.000
   Biaya perjalanan dinas........................................Rp. 59.000
   Biaya bensin & olie.............................................Rp.   5.250
   Macam biaya.................................................... .Rp.   4.700
                      Kas................................................ Rp. 89.750

Jurnal yang harus dibuat untuk mencatat transaksi yang berhubungan dengan kas kecil adalah sebagai berikut :

1. Pembentukan dana kas kecil

              Kas kecil......................................xx
                         Kas.........................................................xx

2. Pemakaian dana kas kecil

            (  tidak dijurnal )

3. Pengisian kembali dana kas kecil

              Macam-macam biaya......................xx
                         Kas.........................................................xx

 

TUGAS UNTUK MAHASISWA

SOAL - 1

Informasi ini menggambarkan kegiatan dari PT. AMOR dengan Bank BCA selama bulan September 2013
a) Saldo rekening Kas di Bank menurut buku besar per 1 September Rp. 16.245.180,-
b) Penerimaan Kas selama bulan September menurut jurnal kas adalah sebesar Rp. 45.634.920,-sedangkan
    check yang ditarik selama bulan tersebut berjumlah Rp. 52.911.340,-
c) Laporan bank akhir bulan September menunjukkan saldo sebesar Rp. 6.652.020,-
d) Beserta laporan bank dilampirkan sebuah debet memo tentang pengembalian check yang diterima dari
    CV. ANDI berhubung check tersebut tidak ada dananya. Nilai nominal check tersebut adalah Rp.
    876.470,-
e) Check yang masih beredar per 30 September 2012 :
  • No. 1593........................Rp.   30.500,-
  • No. 1812........................Rp. 110.380,-
  • No. 1962....................... Rp.   69.120,-
  • No. 2008........................Rp. 117.390,-
  • No. 2009........................Rp.     4.820,-
  • No. 2010........................Rp.   29.110,-
f) Check yang ditarik oleh PT. AMCO sebesar Rp. 546.330,- telah dicatat oleh bank sebagai check yang
    ditarik oleh PT. AMOR
g) Setoran dalam perjalanan pada akhir bulan September berjumlah Rp. 2.100.300,-
h) Check yang diterima dari Fa. Setya sebesar Rp. 947.600,- telah dicatat dalam pembukuan PT. AMOR 
    dengan jumlah Rp. 94.760,-
i) Biaya administrasi bank berjumlah Rp. 7.800,-

Requist :
1) Buatlah Rekonsiliasi Bank per 30 September 2012
2) Berdasarkan Rekonsiliasi tersebut, buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan pada tanggal 30 September
   

SOAL- 2

              Dimas menyelenggarakan suatu usaha kecil, pada setiap akhir bulan Dimas selalu menerima laporan dari bank. Segera setelah menerima laporan bank ia selalu membandingkan antara saldo menurut laporan bank dengan saldo menurut buku check. Kedua data tersebut tidak pernah sama jumlahnya. Dimas meminta pertolongan kepada saudara untuk memeriksa catatan yang ada padanya dan membuat Rekonsiliasi antara saldo menurut laporan bank dengan saldo menurut buku check.

Hasil pemeriksaan menunjukkan data sebagai berikut :

1) Data dalam bonggol check setelah dibandingkan dengan laporan bank menunjukkan adanya check yang
    masih beredar :
  • Check No. 203.......................Rp.  47.600,-
  • Check No. 208.......................Rp.  97.770,-
  • Check No. 213.................... ..Rp.  21.630,-
  • Check No. 214..................... .Rp.163.400,-
  • Check No. 215...................... Rp.    8.100,-
2) Pada lampiran bank dilampirkan sebuah debet memo dari bank yaitu untuk pembebanan biaya pengganti
    buku check sebesar Rp. 4.100,-
3) Saldo menurut laporan bank Rp. 1.235.800,-
4) Biaya adminstrasi bank untuk  bulan September Rp. 6.400,-
5) Check No. 198 untuk pembayaran biaya advertensi sebesar Rp. 10.100,- telah dicatat oleh Dimas dalam
     bonggol checknya dengan jumlah Rp. 1.010,-
6) Saldo menurut data yang tertulis dalam bonggol check adalah Rp. 920.990,-

Requist :
a) Buatlah  Rekonsiliasi bank yang diperlukan oleh Dimas
b) Apakah saldo yang tercantum dalam bonggol check menunjukkan saldo yang benar , jelaskan ?


SOAL- 3


              Dalam pengawasan Internal kas perusahaan PT. Javana menerapkan ketentuan dimana setiap pembayaran dilakukan dengan Check, sedangkan penerimaan uang langsung disetorkan ke bank pada tiap hari Rabu dan Jum'at . Informasi yang dikumpulkan pada tanggal 30 April 2013 untuk menyusun rekonsliasi bank bulan tersebut nampak seperti berikut ini :

Rekening Kas di bank :
  • Saldo pada tanggal 1 April 2013..........................Rp. 1.530.249,-
Penerimaan Kas :

         Dari penerimaan kas tercantum dalam buku penerimaan kas dan daftar setoran ke bank. Tanggal dan jumlah tiap setoran  dalam bulan April adalah :

Tanggal                 Jumlah                   Tanggal                          Jumlah
2 April                  Rp. 257.406          21 April                 Rp. 299.220
7 April                        289.650          23 April                        261.330
9 April                        273.030          28 April                        275.136
14 April                      299.736          30 April                        180.330
16 April                      198.867                -                                  -

Pengeluaran kas :

               Data pengeluaran kas tercantum dalam buku pengeluaran kas serta daftar check yang telah dikeluarkan ( check register ) :

No.Check      Jumlah                      No.Check                Jumlah       
7177              Rp.  42.033              7188                       Rp. - (batal)
7178                     41.187               7189                           185.178
7179                   132.942               7190                           114.120
7180                   208.566               7191                           118.539
7181                   174.786               7192                           130.230
7182                     23.190               7193                             28.950
7183                   102.987               7194                             52.647
7184                   117.012               7195                           120.642
7185                     20.136               7196                           174.363
7186                   213.837               7197                           167.721
7187                   116.280                -                                       - 

Laporan bank bulan April :

Laporan bank tanggal 30 April 2013 menunjukkan sebagai berikut :
  • Saldo tanggal 1 April 2012..................................Rp. 1.477.584
  • Setoran dan lain-lain kredit..................................Rp. 2.562.585
  • Check yang telah dibayar dan lain-lain debit.........Rp. 2.085.126  
  •                          Jumlah...................................... .Rp.1.955.043
Setoran yang diterima bank selama bulan April :

Tanggal           Jumlah             Tanggal                Jumlah         
1 April           Rp.258.210      17 April               Rp. 198.867
3 April                257.406       22 April                     296.220
8 April                289.650       24 April                     261.330
10 April              273.030       29 April                     275.136
15 April              299.736            -                               -

Check yang telah diuangkan selama bulan April adalah ;

No.Check           Jumlah               No.Check           Jumlah        
7160                  Rp.  27.336          7184               Rp. 117.012
7175                       102.279         7185                          20.136
7176                         12.150         7186                        213.837
7177                         42.033         7187                        112.680
7178                         41.187         7190                        114.120
7179                       132.942         7191                        118.539
7180                       208.566         7192                        103.230
7181                       174.786         7194                          52.647
7182                         23.190         7196                        174.363
7183                       102.987         7197                        167.721

Memo dari bank yang disertakan dalam laporan bank :

10 April  :

- Kredit memo bank untuk wesel yang berhasil ditagih oleh bank :
  • Nominal.......................................Rp. 150.000,-
  • Bunga..........................................Rp.     3.000,-
22 April  :

- Debit memo bank untuk check yang dikembalikan karena tidak ada dananya (check ini termasuk dalam 
   setoran tanggal 17 April ) sebesar............Rp. 21.930,-

30 April  :

- Debit memo untuk biaya administrasi bank...............Rp. 1.455,-


Rekonsiliasi bank bulan Maret :


                                                 PT. Javana
                                          Rekonsiliasi Bank
                                            31 Maret 2013                                         

Saldo per laporan bank 31 Maret 2013.............................Rp.1.477.000
Ditambah
- Setoran dalam perjalanan................................................Rp.   258.210
                        Jumlah      ................................................Rp.1.735.794

Dikurangi :
- Check yang masih beredar :
        No. 7160..........................Rp. 27.336
        No. 7171..........................      63.780
        No. 7175..........................    102.279
        No. 7176..........................      12.150
                        Jumlah......................................................Rp.     205.545
         Saldo yang disesuaikan............................................Rp. 1.530.249,-

Saldo per buku 31 Maret 2013........................................Rp. 1.531.644
Dikurangi :
- Biaya administrasi bank.................................................Rp.         1.395
         Saldo yang disesuaikan...........................................Rp.  1.530.249

Requist :
a. Buatlah Rekonsiliasi bank PT. Javana per 30 April 2013
b. Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan (catatan; dalam soal ini dianggap bahwa data dalam laporan
   bank benar seluruhnya dan pengeluaran uang dianggap sebagai pelunasan hutang dagang, sedangkan
   penerimaan dianggap berasal dari penerimaan piutang dagang )


SOAL - 4

               Tuan Akhid selalu mencatat saldo rekeningnya di bank di dalam bonggol checknya (check stub ) meskipun pemegang bukunya telah mencatat transaksi -transaksi dibuku penerimaan dan pengeluaran kas Laporan bank yang diterima Tuan Akhid pada tanggal 30 juni 2013 menunjukkan saldo sebesar Rp. 509.460,- untuk rekeningnya dibank. Sedangkan pada tanggal yang sama bonggol buku check menunjukkan Rp. 534.705. Saldo kas pada tanggal 1 Juni 2013 menurut buku kas adalah Rp. 530.555,-. Penerimaan selama bulan Juni menurut buku kas adalah Rp. 1.886.340. sedangkan pengeluaranya sebesar Rp. 1.845.870,-

Pembandingan antara laporan bank dengan catatan perusahaan memperlihatkan hal-hal berikut :

a). Check yang masih beredar :

            No. 6874.........Rp. 2.480           No.7037.............Rp.       250
            No. 7042.........      5.500           No. 7104...............       6.320
            No. 7168........       9.405

b). Counter check sebesar Rp. 2.500,- yang diambil oleh Tuan Akhid untuk membelikan buku anaknya
      belum dicatat dalam buku pengeluaran kas
c). Setoran sebesar Rp. 112.800,-belum dicatat dalam bonggol check tetapi sudah dicatat dalam buku
      penerimaan kas ( Tuan Akhid selalu menyimpan uangnya dibank sebagai dana checknya oleh 
      karena ia selalu melakukan pembayaran dengan menggunakana check)
d). Check sebesar Rp. 6.860,- telah dibukukan oleh bank sebesar Rp. 8.680,-
e).  Setoran Rp. 76.480,- dicatat dua kali dalam bonggol check namun sudah dicatat dengan betul oleh
      pemegang buku
f). Debit memo dari bank menerangkan bahwa rekening Tuan Akhid di bank telah didebit Rp. 81.200,-
     karena wesel dengan nominal Rp. 80.000,- ( bunga 1 1/2 % ) yang di diskontokan ke bank ternyata
     tidak  dibayar oleh si penandatangan wesel tersebut

Requist :
a. Susunlah rekonsiliasi bank setelah memperhitungkan penerimaan dan pengeluaran kas dalam buku kas
b. Hitunglah perubahan untuk menyesuaikan saldo di dalam bonggol check serta tunjukkan hal-hal yang
    menyebabkan perubahan
c. Buatlah jurnal penyesuaian yang diperlukan dalam hubungannya dengan penyusunan rekonsiliasi bank
    tersebut, seandainya perusahaan menutup buku pada tanggal 30 Juni ?


SOAL - 5


             Buatlah jurnal dan jurnal penyesuaian ( bila perlu ) untuk mencatat transaksi yang berhubungan dengan kas kecil PT. Andalus yang menutup bukunya tanggal 31 Desember

Adapun transaksi yang berhubungan dengan kas kecil adalah sebagai berikut :

Tanggal 21 Nopember
  • Membuka rekening kas kecil Rp. 10.000,- dan di isi kembali tiap hari Senin dengan sistem Imprest
Tanggal 28 Nopember

           Pemegang dana kas kecil melaporkan pengeluaran-pengeluaran selama satu minggu dan menunjukkan kuitansi dan nota sebagai berikut :
  • Biaya Telepon&Telegram........................Rp. 1.950,-
  • Biaya surat menyurat...............................Rp. 5.400,-
  • Macam biaya umum................................Rp. 2.150,-
              Oleh karena dirasa bahwa dana kas kecil terlalu kecil, maka pada pengisian ini sekaligus dinaikkan dana kas kecil tersebut menjadi Rp. 20.000,-

Tanggal 31 Desember

Pemeriksaan terhadap dana kas kecil menunjukkan bahwa didalam almari kas kecil terdapat :
  • Uang kertas dan koin........................................Rp. 3.820,-
  • Nota dan kuitansi pengeluaran :
           - Biaya Telepon&Telegram..............................Rp. 2.650,-
           - Biaya surat menyurat&prangko......................Rp.8.000,-
           - Biaya Taxi.....................................................Rp.2.000,-
           - Macam biaya umum......................................Rp.3.530,-

Karena tanggal 31 Desember bukan hari Senin. maka pada tanggal tersebut belum diadakan pengisian kembali.


SOAL - 6

              Berikut ini adalah informasi yang berhubungan dengan kas kecil yang diselenggarakan oleh PT. ABC yang tahun bukunya berakhir pada tanggal 31 Desember 2020

10 Nopember :
  • Dibentuk dana kas kecil sebesar..................... Rp. 100.000,-
30 Nopember :

Pemeriksaan atas dana kas kecil menunjukkan informasi sebagai berikut :
  • Sisa kas kecil...................................Rp. 7.300,-
Bukti pengeluaran kas :
  • Biaya Telepon&Telegram......................Rp. 10.670,-
  • Benda-benda Pos..................................Rp. 15.200,-
  • Biaya perjalanan.....................................Rp.24.070,-
  • Biaya listrik............................................Rp.  9.380,-
  • Biaya kantor..........................................Rp.23.380,-
  • Macam biaya....................................... Rp. 10.000,-

Dana kas kecil di isi kembali dan jumlahnya dinaikkan menjadi Rp. 150.000,-

31 Desember :

Dana kas kecil terdiri dari :

  • Sisa kas kecil ..........................................Rp. 43.800,-
Bukti pengeluaran kas :
  • Biaya perjalanan......................................Rp. 45.000,-
  • Benda-benda Pos....................................Rp.12.070,-
  • Biaya kantor............................................Rp. 13.290,-
  • Macam biaya...........................................Rp. 35.840,-

          Pada hari ini dana kas kecil belum di isi kembali

Requist :

a. Buatlah jurnal yang diperlukan pada tanggal-tanggal tersebut diatas